Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Kesehatan

WHO: Kelamaan Kerja Bisa Perbesar Risiko Sakit Jantung & Stroke

:: Anatasia Wahyudi
18 Mei 2021
dalam Kesehatan
WHO: Kelamaan Kerja Bisa Perbesar Risiko Sakit Jantung & Stroke

Ilustrasi: GLINTS.com.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – World Health Organization (WHO) bersama International Labour Organization (ILO) merilis laporan studi terbaru yang menemukan bekerja lebih dari 55 jam per minggu dapat meingkatkan risiko kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan stroke. Hal itu disampaikan pada Senin (17/5/2021).

Laporan itu menyebut, hari ini, telah ada terjadi perubahan standar tempat kerja. Perubahan itu membuat seseorang cenderung bekerja lebih lama dari sebelum-sebelumnya.

Studi WHO dan ILO diterbitkan dalam jurnal Environment International merupakan analisa global pertama mengenai risiko kehidupan dan kesehatan terkait jam kerja yang panjang.

Penelitian tersebut tidak hanya berfokus pada situasi pandemi, namun juga di tahun-tahun sebelumnya. Para peneliti menyimpulkan data dari puluhan studi sebelumya yang melibatkan ratusan ribu partisipan.

BACAJUGA

Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

16 Agustus 2022
Sejarah Susu Formula dan Skandal Nestle

Sejarah Susu Formula dan Skandal Nestle

1 Agustus 2022

“Bekerja 55 jam atau lebih per minggu merupaja bahaya yang serius bagi kesehatan,” kata direktur departemen lingkungan, perubahan iklim, dan kesehatan WHO, Maria Neira.

Maria memperingatkan agar pemerintah, pengusaha, serta karyawan menyadari fakta bahwa jam kerja panjang dapat menyebabkan kematian dini.

Laki-Laki Berisiko Lebih Besar

Studi tersebut menemukan bekerja 55 jam atau lebih per minggu dapat meningkatkan risiko kematian akibat stroke sebesar 35 persen dan penyakit jantung sebesar 17 persen apabila dibandingkan dengan orang yang bekerja dalam rentang waktu antara 35 hingga 40 jam per minggu.

WHO dan ILO memperkirakan, di tahun 2016, ada sekitar 398.000 jiwa meninggal karena stroke dan 347.000 jiwa dikarenakan penyakit jantung setelah bekerja setidaknya 55 jam per minggu.

Dari tahun 2000 hingga 2016, jumlah kematian akibat penyakit jantung terkait jam kerja yang panjang meningkat sebesar 42 persen sedangkan untuk stroke meningkat sebesar 19 persen.

Secara keseluruhan, studi tersebut meggambarkan data dari 194 negara. Sebagian besar kematian terjadi pada orang berusia 60 hingga 79 tahun yang telah bekerja selama 55 jam atau lebih setiap minggunya di saat usia mereka antara 45 hingga 74 tahun.

Selain itu, beban penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan lebih terlihat signifikan terjadi pada laki-kai (72 persen), tinggal di wilayah Pasifik Barat dan Asia Tenggara, serta pekerja paruh baya atau yang lebih tua.

WHO menilai jika krisis virus mempercepat kecenderungan perubahan yang dapat mendorong tren peningkatan jam kerja.

Disampaikan pula oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pandemi Covid-19 telah mengubah cara kerja banyak orang secara signifikan.

“Teleworking telah menjadi norma di banyak industri, sering kali mengaburkan batasan antara rumah dan pekerjaan. Selain itu, banyak bisnis yang terpaksa mengurangi atau menghentikan operasional untuk menghemat uang, dan orang-orang akhirnya bekerja lebih lama,” tutur Tedros.

Tedros juga menambahkan tidak ada pekerjaan yang sebanding dengan risiko penyakit jantung dan stroke.

“Pemerintah, pengusaha, dan pekerja perlu bekerja sama untuk menyetujui batasan untuk melindungi kesehatan pekerja,” tambah Tedros.

Para ahli mengatakan jam kerja yang panjang tidak hanya memberi tekanan berlebih pada tubuh, tetapi juga menyebabkan perilaku tidak sehat seperti makan berlebihan, merokok, minum alkohol, dan kurang tidur.

Disebutkan juga, orang-orang yang bekerja lembur lebih memungkinkan menderita obesitas, tekanan darah tinggi dan diabetes. Ketiga kondisi tersebut secara dramatis menjadi pemicu risiko penyakit jantung dan stroke.

Berapa Jam Kerja Ideal Per Minggu?

Pakar manajemen waktu, Laura Vanderkan menyebut untuk mengusahakan bekerja 7,6 jam sehari atau 38 jam per minggu.

Tiga puluh delapan jam seminggu persis dengan jumlah jam kerja di Denmark, negara yang konsisten menjadi negara paling bahagia di dunia. Denmark masuk ke jajaran 3 besar paling bahagia dalam World Happiness Report selama sembilan tahun terakhir. Negara-negara Skandinavia juga menikmati keseimbangan kehidupan kerja yang serupa dan peringkat kebahagiaan yang sama.

Sedangkan pakar kebahagiaan Dan Buettner yang meneliti lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia melalui Gallup-Share Care Well-Being Index, menemukan bahwa, negara-negara dengan indeks kebahagiaan yang baik cenderung menyarankan bekerja paruh waktu antara 30-35 jam per minggu.

“Ambil cuti liburan enam minggu per tahun yang merupakan jumlah optimal kebahagiaan. Jika tidak memungkinkan, Anda harus menggunakan semua waktu liburan yang telah dialokasikan dan terus bernegosiasi hingga mendapatkan enam minggu,” kata Buettner.

Namun sayangnya, tidak semua negara dapat bekerja seperti yang disarankan Buettner termasuk soal waktu liburan.

Buettner menyarankan jika ingin mencapai perpaduan sempurna antara produktivitas, kebahagiaan, dan kemakmuran waktu, paling realistis ialah bekerja di bawah 40 jam per minggu. Penelitian itu juga menunjukkan, dengan memangkas satu atau dua jam dari standar kerja 40 jam per minggu, akan ada manfaat yang sangat besar baik di tempat kerja maupun rumah.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu bekerja ideal ialah 38 jam per minggu. Sayangnya, hanya 10 persen pekerja yang dapat mendapatkan waktu bekerja ideal tersebut. [dmr]

Topik: Jam Kerja IdealKerja keras bagai kudaOrganisasi Buruh Internasional ILOOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO)Penyakit JantungPenyakit Stroke
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

abortus
Kesehatan

Macam-Macam Abortus Keguguran Terjadi Pada Wanita

15 Agustus 2022
Makanan Berbahaya Dikonsumsi Setelah Olahraga
Kesehatan

Waspada! 5 Makanan Berbahaya Dikonsumsi Setelah Olahraga

12 Agustus 2022
Akupuntur Dapat Mencegah Diabetes Tipe 2
Kesehatan

Akupuntur Dapat Mencegah Diabetes Tipe 2

12 Agustus 2022
manfaat tomat
Kesehatan

15 Manfaat Tomat:  Zat Anti Oksidan dan Memerangi Sel Kanker

6 Agustus 2022
Seorang Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Kemenkes: Bukan PPLN dan Tidak Gay
Kesehatan

Seorang Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Kemenkes: Bukan PPLN dan Tidak Gay

3 Agustus 2022
hubungan antara gizi dan kesehatan tulang
Kesehatan

Hubungan Antara Gizi dan Kesehatan Tulang, Inilah 3 Makanan Berkalsium Tinggi

3 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Mengenal Utang Luar Negeri [Bagian Satu]

Mengenal Utang Luar Negeri [Bagian Satu]

Rencana Anies Jual Saham Bir Anker Mandek di DPRD

Bersiap untuk Kemungkinan Lonjakan Kasus Terburuk

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

TKI di Peternakan Inggris Berisiko Terjerat Utang

TKI di Peternakan Inggris Berisiko Terjerat Utang

17 Agustus 2022
Gambaran Arah Kebijakan Jokowi dalam RAPBN 2023 

Gambaran Arah Kebijakan Jokowi dalam RAPBN 2023 

16 Agustus 2022
16 Parpol Tak Bisa Ikut Pemilu 2024, Ada Partai Berkarya dan Partai Masyumi

16 Parpol Tak Bisa Ikut Pemilu 2024, Ada Partai Berkarya dan Partai Masyumi

16 Agustus 2022
Warna Samba di Dunia Persepakbolaan

Warna Samba di Dunia Persepakbolaan

16 Agustus 2022
Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

16 Agustus 2022
esai pendek

Esai Pendek

16 Agustus 2022
Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

16 Agustus 2022

SOROTAN

Lima Prinsip Relawan ANIES
Opini

Lima Prinsip Relawan ANIES

:: Redaksi
14 Agustus 2022

Oleh: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES Satu simpul relawan yang makin aktif mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden menyebut dirinya...

Selengkapnya
Filosofi Pohon

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang