Tidak perlu minum terlalu banyak dalam sekali teguk. Mulailah dengan meminum beberapa teguk dan mengkonsumsi air dalam jumlah cukup secara rutin. “Dalam beberapa jam rasa sakit kepala akan hilang.” “Tapi jika tidak, mungkin ada penyebab lainnya. Seperti terlalu banyak mengkonsumsi kafein atau stres,” kata Powles.
- Migrain
Menurut The Migraine Trust, hampir sekitar 15 persen populasi global menderita migrain. Migrain menjadi penyakit terpopuler ketiga di dunia. Jika kita pernah merasakannya, tentunya bisa memahami rasa sakit yang amat parah yang dialami penderita migrain.
Mereka yang menderita migrain mengalami sakit kepala sebelah yang bisa semakin parah karena gerakan. Di samping sakit kepala, penderitanya juga mengalami mual dan sensitif terhadap cahaya dan suara.
“Beberapa orang mengalami sensasi seperti pengelihatan yang memburam atau sakit kepala seperti ditusuk tusuk. Namun, intensitas migrain bisa berkurang seiring bertambahnya umur,” ujar Powles.
Sayangnya, tidak ada obat untuk mengatasi migrain, namun ada hal yang bisa dilakukan untuk menghindarinya. Powles menjelaskan, hal yang bisa dilakukan adalah istirahat di tempat yang hening, mengkompres bagian yang sakit dengan es atau air hangat.
Beberapa pengobatan medis juga bisa diberikan dengan bantuan tenaga medis di sekitar kita. “Migrain bisa dipicu banyak hal seperti alkohol, stres, kelelahan dan makanan tertentu. Jadi coba identifikasi penyebab migrainnya jika bisa,” kata Powles.
Untuk mengurangi risiko migrain, minumlah banyak air, tidur cukup, terapkan diet sehat, dan hindari melewatkan makan. Jika masih belum berhasil mengobati migrain, cobalah bicara dengan dokter.
- Sakit kepala cluster
Sakit kepala cluster terasa sangat menyakitkan, intens, dan biasa terjadi selama enam hingga 12 minggu. Mereka yang mengalaminya biasa merasakan sakit kepala di salah satu bagian kepala.
Biasanya di sekeliling mata atau pinggir dahi. Mengalami mata berair bahkan terkadang memerah, hingga kelopak mata membengkak dan hidung berair bersamaan. Rasa sakit tersebut dirasakan di sisi yang sama dengan sakit kepala yang dirasakan.
Meskipun banyak dokter yang belun memahami alasan timbulnya sakit kepala ini, sakit kepala cluster dipercaya terkait dengan cidera kepala yang pernah terjadi. Sama seperti perokok berat atau peminum berat.
Powles menyarankan bagi mereka yang mengalami sakit kepala cluster untuk berkonsultasi dengan dokter. Informasikan, mulai dari kapan mengalaminya, berapa lama dan rasa sakit yang dialami.
“Sayangnya, obat penghilang rasa sakit kadang tidak membantu mengatasi sakit kepala ini. Namun, para dokter biasanya mengusulkan perawatan spesifik. Mulai dari terapi oksigen dan tindakan medis lainnya,” ujar Powles.