Dengan latar belakang itulah, Jokowi mempercaya Gus Yaqut untuk menjadi Menteri Agama menggantikan Fahrul Razi.
Sakti Wahyu Trenggono
Sebelum ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono merupakan wakil menteri pertahanan Indonenesia ke-8. Ia pernah menjadi bendahara Partai Amanat Nasional pada 2009 hingga 2013.
Sakti cukup dekat dengan Jokowi. Ia pernah menjadi bendahara tim Pemenangan Jokowi sejak masih di Solo. Tak heran jika Jokowi memberinya amanah sebagai Menteri KKP menggantikan Edhy Prabowo.
Selain berkiprah di politik, Sakti merupakan pengusaha. Pria lulusan Magister Management Institut Teknologi Bandung ini pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pembangunan INKUD, Komisaris PT Tower Bersama TBK di tahun 2009, dan Komisaris PT Merdeka Copper Gold TBK dari tahun 2018.
Ia juga salah satu pengusaha lokal pertama yang bermain cloud dan inisiator Asosiasi Penyedia Menara Telekomunikasi Indonesia (ASPMITEL).
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi. Ilustrasi: ANTARA FOTO/Puspa
Muhammad Lutfi juga sudah tidak asing lagi bagi kita. Ia pernah menduduki posisi strategis di era kepemimpinan Sosilo Bambang Yudhoyona (SBY). Kala itu SBY mengangkat Lutfi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia.
Pada tahun 2008, Lutfi mendapat penghargaan sebagai pemimpin muda yang berpengaruh oleh the World Economic Forum’s Young Global Leaders. Oleh karena itu pada Agustus 2010, SBY menunjuk Lutfi menjadi duta besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia.
Selanjutnya pada 12 Februari 2014, SBY mengumumkan pengangkatn Lufti sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang kala itu mundur untuk mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
Pada September 2020, Lutfi menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Ia bahkan salah seorang pendiri masyarakat ekonomi syariah.
Maka kali ini, Jokowi memberinya amanah menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
Letnan Jenderal Muhammad Herindra
Letnan Jenderal Muhammad Herindra. Ilustrasi: bisnis.com
Letnan Jenderal Muhammad Herindra adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia. Herindra merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (AM) 1987 yang berpengalaman dalam bidang infanteri.
Herindra telah banyak mendapatkan tanda jasa dan penghargaan seperti Honorary Police dari Polisi Daerah Jawa Barat. Maka, kali ini Jokowi memilihnya menjadi Wakil Menteri Pertahanan Indonesia.
Edward Omar Syarif Hiariej
Edward Omar Syarif Hiariej. Ilustrasi: tribunnews.com
Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, SH, M.Hum adalah seorang guru besar dalam bidang hukum pidana di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Eddy Hiariej – begitu ia dikenal – meraih gelar tersebut dalam usianya 37 tahun.
Eddy pernah menjadi ahli dalam sidang perselisihan hasil pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi. Saat itu, ia dihadirkan sebagai ahli oleh pasangan capres dan cawapres Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Meski Eddy di kubu Jokowi dan Ma’ruf Amin, namun ia mengkritik keras Undang-Undang Cipta Kerja. Ia menilai ada kesalahan dalam konsep penegakan hukum dalam UU Cipta Kerja itu, khususnya pertanggungjawaban korporasi yang berada dalam konteks administrasi atau perdata.
Hari ini Edward dilantik sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM.
Dante Saksono Harbuwono
Dante Saksono Harbuwono. Ilustrasi. CNN Indonesia
Dante Saksono merupakan komisaris di PT Pertamina Bina Media IHC, anak perusahaan Pertamin yang bergerak di bidang industri jasa layanan kesehatan.
Dante menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) pada 1997. Pria berusia 47 tahun ini melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di UI dan menyelesaikannya pada 2004.
Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di University of Yamanashi Jepang. Dante mengambil program studi Molecular Diabates dan mendapat gelar PhD pada 2008. Lalu menjadi Ketua Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran UI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.