Budi juga pernah menjadi staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2016 hingga 2017. Kemudian ia dipercaya menjadi wakil menteri BUMN dan Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Mengawal manajemen dan administrasi tidak perlu dokter. Kalau soal suntik menyuntik urusan dokter. Menteri tidak menyuntik, melainkan membuat kebijakan, mengelola sebuah program, dan manajemen,” ujar Hasbullah.
Yaqut Cholil Qoumas
Yaqut Cholil Qoumas. Ilustrasi: Instagram/@gusyaqut
Yaqut Cholil Qoumas dikenal dengan Gus Tutut atau Gus Yaqut. Ia merupakan tokoh muda Nahdatul Ulama (NU), putra dari pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Muhammad Cholil Bisri dan adik kandung dari Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.
Sejak muda, Gus Yaqut sudah aktif berorganisasi. Ia mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Depok, Jawa Barat. Gus Yaqut juga pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Kabupaten Rembang.
Gus Yaqut kemudian menjabat wakil Bupati Rembang periode 2005 – 2010 dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rembang periodeo 2004 – 2005.
Dengan latar belakang itulah, Jokowi mempercaya Gus Yaqut untuk menjadi Menteri Agama menggantikan Fahrul Razi.
Sakti Wahyu Trenggono
Sakti Wahyu Trenggono. Ilustrasi: beritasatu.com
Sebelum ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono merupakan wakil menteri pertahanan Indonenesia ke-8. Ia pernah menjadi bendahara Partai Amanat Nasional pada 2009 hingga 2013.
Sakti cukup dekat dengan Jokowi. Ia pernah menjadi bendahara tim Pemenangan Jokowi sejak masih di Solo. Tak heran jika Jokowi memberinya amanah sebagai Menteri KKP menggantikan Edhy Prabowo.
Selain berkiprah di politik, Sakti merupakan pengusaha. Pria lulusan Magister Management Institut Teknologi Bandung ini pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pembangunan INKUD, Komisaris PT Tower Bersama TBK di tahun 2009, dan Komisaris PT Merdeka Copper Gold TBK dari tahun 2018.
Ia juga salah satu pengusaha lokal pertama yang bermain cloud dan inisiator Asosiasi Penyedia Menara Telekomunikasi Indonesia (ASPMITEL).
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi. Ilustrasi: ANTARA FOTO/Puspa
Muhammad Lutfi juga sudah tidak asing lagi bagi kita. Ia pernah menduduki posisi strategis di era kepemimpinan Sosilo Bambang Yudhoyona (SBY). Kala itu SBY mengangkat Lutfi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia.
Pada tahun 2008, Lutfi mendapat penghargaan sebagai pemimpin muda yang berpengaruh oleh the World Economic Forum’s Young Global Leaders. Oleh karena itu pada Agustus 2010, SBY menunjuk Lutfi menjadi duta besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia.
Selanjutnya pada 12 Februari 2014, SBY mengumumkan pengangkatn Lufti sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang kala itu mundur untuk mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.