Hingga 30% pekerja seks komersial di Indonesia adalah perempuan korban perdagangan seks anak. Anak perempuan di bawah umur mewakili mayoritas korban perdagangan seks anak, tetapi anak laki-laki juga berisiko tinggi.
Disebutkan, orang Australia dan Singapura, khususnya, telah menjadi pelaku utama dalam melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak-anak di Indonesia, bersama dengan sejumlah kecil warga negara lain.
Namun tak jarang, teman dan anggota keluarga memaksa anak-anak untuk melakukan pekerjaan seks. Dalam hal perdagangan seks anak, perantara sangat bervariasi dan bisa jadi anggota keluarga korban.
Ada pun negara tujuan dari eksploitasi seksual komersial paksa anak ini ialah Malaysia, Taiwan, Timur Tengah, dan wilayah lainnya.
Bencana alam telah menjadi penyebab utama perpindahan massal dan kemiskinan kronis di banyak dari ribuan pulau di Indonesia. Korban perdagangan seks anak seringkali berasal dari situasi pengungsian.
Pemerintah Indonesia menyatakan, anak-anak yang hidup dalam kemiskinan yang parah dan berisiko dieksploitasi. Oleh karena itu, mengatasi kemiskinan merupakan komponen penting untuk mengakhiri perdagangan seks anak.