“Langkah-langkah ini tidak boleh menjadi solusi bantuan plester untuk masa-masa sulit, namun kenormalan baru dalam ekonomi yang bekerja untuk kepentingan semua orang. Bukan hanya segelintir orang yang memiliki hak istimewa,” pungkas Gabriela.
PPKM dan Pergolakan Masyarakat
Indonesia saat ini tengah memberlakukan PPKM Darurat di Jawa dan Bali. Namun, masih banyak warga yang menolak untuk ditertibkan terutama bagi mereka harus mencari makan. Bahkan pertikaian dengan aparat pun kerap kali tak terhindarkan.
Bagi Awalil Rizky, meskipun ia adalah ekonom, namun keselamatan rakyat harus diprioritaskan. Sehingga, ia menyarankan di saat pemerintah menghapus pembiayaan koorporasi dan sebaiknya menggenjot UMKM.
Selain itu, Awalil juga menambahkan, alangkah baiknya jika pemberian bantuan sosial itu berwujud uang tunai dibandingkan barang berupa sembako. Karena menurutnya, sembako hanya akan melibatkan pelaku-pelaku besar meskipun ukurannya lokal.
“BLT akan lebih menggerakkan perekonomian,” tutur Awalil seperti yang ia sampaikan dalam channel Youtube FNN “Ekonom: Perlawanan Rakyat Dimana-Mana, Pemerintah Harus Fokus! pada Senin (12/7/2021).
Di hari yang sama, berdasarkan survei nasional di Indonesia, Unicef melaporkan bahwa 31 persen rumah tangga kekurangan sedangkan pada tahun sebelumnya hanya tiga persen. Dan, 38 persen dilaporkan makan lebih sedikit dari biasanya dibanding tahun sebelumnya hanya lima persen.
Kini, pemerintah perlu memprioritaskan kembali upaya penyelamatan rakyat di tengah lonjakan kasus. Jika pemerintah serius menangani, bukan tidak mungkin jika angka kasus dapat ditekan dan perekonomian akan berjalan pulih. Sayangnya, jika pemerintah mengulangi hal sama seperti tahun lalu yaitu lebih mengutamakan perekonomian, negara ini hanya akan memperoleh hasil yang sama. Perekonomian tidak pulih, kesehatan melorot.
Selain itu, baik individu maupun korporat perlu untuk besama-sama membantu pemulihan kesehatan dan ekonomi di tanah air. Sayangnya, hari ini yang terjadi, setiap kali pengetatan aturan dilakukan, kebanyakan diantara mereka berupaya menyelamatkan diri masing-masing. [rif]