BARISAN.CO – Hingga saat ini Indonesia termasuk salah satu negara dalam sabuk talasemia dunia (kelainan darah). Artinya negara dengan frekuensi gen atau angka pembawa sifat talasemia tertinggi. Tentu hal ini sangat merisaukan, maka perlu diupayakan pengobatan thalasemia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat tiap tahun ada 2.500 bayi lahir dengan talasemia di Indonesia. Dengan itu kita perlu cermat memahami mengenai thalasemia.
Apa itu thalasemia?
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang disebabkan oleh karena protein dalam haemoglobin tidak berfungsi. Penyakit jenis ini merupakan penyakit keturunan. Jika terjadi pernikahan maka akan ada anak pembawa sifat thalassemia atau penyakit genetik yang di turunkan.
Penyakit genetik thalasemia sendiri terbagi menjadi dua (minor dan Mayor)
- Thalasemia Minor : Mereka yang membawa sifat thalassemia, sehingga bisa diturunkan kepada anaknya
- Thalasemia Mayor : Kondisi sel darah merah yang mudah rusak, sehingga harus dilakukan rutin tranfusi darah.
Penyakit Thalasemia merupakan penyakit genetik yang membawa sifat dari orang tuanya. Jika kedua orang tuanya pembawa maka 25 persen kemungkinan akan mengidap thalassemia mayor, 50 persen pembawa sifat dan 25 persen normal. Begitu juga jika salah satu orang tuanya memiliki thalassemia mayor, maka bisa jadi 100 persen anaknya membawa sifat,atau 50 persen pembawa sifat dan 50 persen normal
Apakah Thalasemia bisa dicegah?
Meskipun tidak dapat sembuh total, kita dapat memperkecil kemungkinan memiliki anak dengan thalassemia dengan melakukan beberapa pemeriksaan. Seperti skrining pra nikah, konsultasi ke dokter kandungan untuk merencanakan kehamilan.
Seperti apa diagnosisnya?
Diagnosa thalasemia dapat dilakukan dengan test darah, untuk mengukur jumlah zat besi dan haemoglobin (HB). Kemudian dilakukan analisis DNA, deteksi dini dapat dilakukan saat masih bayi di kandungan, dilakukan test pada kehamilan 11 smp 16 minggu.
Apa yang memungkinkan munuju gajala pada penderita thalasemia ?
Ada beberapa gejala yang memungkinkan seseorang mengarah kesana.
- Anemia
- Lemas
- Kulit Pucat
- Tidak nafsu makan
- Lebam atau kebiruan pada sendi
- Mudah mengantuk serta nyeri sendi
- Benjolan pada perut anak / pembesaran limpa/ splenomegali
- Pembesaran Hati/ hepatomegaly
Apa yang menjadi penyebabnya?
Adanya mutasi gen atau mutasi DNA yang membuat haemoglobin pembawa oksigen ke seluruh tubuh merupakan penyebab seseorang bisa mengidap thalassemia. Meski terjadi mutasi gen juga tidak dapat di ketahui secara pasti juga. Namun itu yang sudah menjadi kajian medis, meski perlu pengembangan lebih lanjut.
Perawatan atau pengobatan bagi penyintas thalasemia?
- Tranfusi berkala
Pengobatan thalasemia ini merupakan tranfusi setiap beberapa minggu dengan tujuan untuk mengurangi kadar zat besi yang berlebihan di dalam darah
- Transplantasi sel / stem cell / tranplantasi sumsum tulang
- Hindari makanan yang mengandung zat besi
- Makanan yang seimbang. Pilih makanan yang kaya vitamin D, kalsium dan asam folat.
- Hindari tubuh dari infeksi
Mungkinkah terjadi komplikasi terhadap penyintas?
Komplikasi yang berbahaya bila tidak mendapatkan perawatan secara tepat, komplikasi bisa terjadi meliputi pertumbuhan yang lambat, kerusakan organ organ saat pertumbuhan, gagal jantung, penyakit hati, bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak di tangani dengan serius.