Kontemplasi

Karakter Muhammad

Ardi Kafha
×

Karakter Muhammad

Sebarkan artikel ini
karakter muhammad
Ilustrasi Foto: Unsplash/Ahmet Kürem

BEGITULAH. Terdapat doktrin untuk tidak memvisualisasikan Nabi Muhammad Saw. di atas kanvas, di layar lebar film, dan seterusnya. Berbeda terhadap Nabi Isa as., misalnya, yang bahkan pada saat Nabi Muhammad Saw. masih belia sudah melihat gambar Nabi Isa as. bersama ibunya menggantung di tengah dinding di dalam Ka’bah.

Mohamad Jebara menuturkan hal itu dalam Muhammad the World Changer, tergantunglah sebuah bingkai kayu persegi yang menampilkan gambar Maryam dan Isa. Itu lukisan Byzantium yang didatangkan dari Damaskus. Dan Muhammad kecil memperhatikan itu tatkala Abdul Muthalib mengajak masuk ke dalam Ka’bah.

Umat Islam sampai hari ini tidak menampilkan gambar visual Nabi Muhammad Saw., selain hanya ungkapan-ungkapan karakter fisik dan kepribadian beliau, tidak lebih. Seperti halnya yang dituturkan Ali bin Abi Thalib dalam Hadits Riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Said, dan Baihaqi bahwa “Postur tubuh Rasulullah Saw. tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek.

Beliau memiliki perawakan yang sedang. Rambut beliau tidak terlalu keriting dan tidak lurus tergerai. Beliau berambut ikal, tidak gemuk, dan wajah beliau tidak terlalu bulat. Kulit beliau putih kemerah-merahan. Beliau memiliki bola mata yang hitam pekat, bulu mata yang lentik, serta bahu yang lebar dan tidak berbulu.

Dada beliau berbulu. Telapak tangan dan kaki beliau tebal. Ketika berjalan, beliau seakan-akan melangkah menuruni tanah yang landai. Ketika menoleh, beliau menoleh (berbalik) dengan seluruh badan….”

Dan masih banyak lagi riwayat-riwayat lain yang menggambarkan karakter fisik beliau, yang akhirnya kita hanya sanggup membayangkan fisik dan rupa, serta karakter beliau. Seperti, acap saya bayangkan bahwa saya akan merasa aman berada di belakang beliau.

Bahwa saya tidak akan diketahui karena beliau tatkala berbicara tidak akan menolehkan kepala, tetapi berbalik, menghadapkan seluruh badan kepada lawan bicara. Sahabat-sahabat beliau yang rada “pukil” kiranya berlaku demikian, mungkin saja.

Namun yang jelas, dari kisah-kisah saya teryakinkan bahwa Rasulullah Saw. itu seorang yang ganteng. Siapa pun yang membayangkannya akan timbul rasa takjub. Membayangkan wajah yang menunjukkan kepribadian agung, penuh wibawa.

Wajah yang dihiasi rambut ikal yang selalu tertata rapi ke arah belakang telinga. Pakaian beliau yang sederhana tapi bersih. Dan memang, beliau menyukai kebersihan.

Diriwayatkan, paling tidak beliau mandi sekali dalam sehari dan berwudu minimal lima kali sehari. Beliau tidak berkenan memakan bawang, karena bawang menyebabkan bau mulut. Beliau pun sering bersiwak dan menyukai wewangian. Singkatnya, beliau itu pribadi yang penuh simpatik dan bersahaja.

Nah, membaca Sirah Nabawiyah dari Prof. Dr. Husain Mu’nis, misalnya, saya juga mendapatkan bahwa Nabi Muhammad Saw. sebagai sosok pendengar yang sangat baik. Beliau lebih banyak mendengar dan sedikit sekali berbicara.

Saat berbicara, langsung ke maksud yang dituju dengan ungkapan yang tak bertele-tele, ungkapan yang singkat. Beliau lebih suka mendengar ketimbang banyak bicara. Beliau membiarkan orang lain menjelaskan apa yang diinginkan, beliau sangat sabar mendengarkannya. Kemudian, beliau menjawab apa yang perlu dikatakan.