Rabu (7/9/2022), sejumlah anggota Komisi I DPR menyecar Kominfo karena insiden kebocoran data hingga mencapai tiga kali dalam waktu satu bulan itu memalukan. Namun, bukan itu saja, data pribadi Menkominfo dan dan surat rahasia Presiden juga turut bocor.
Bahkan, kini, nama Bjorka, hacker yang meretas data pribadi tersebut trending di Twitter. Bukan dicela melainkan netizen menganggap, Bjorka adalah pahlawan baru bagi rakyat.
Kominfo sendiri menyebut, masalah serangan siber ini bukan kewenangan mereka, namun domain dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra dalam pernyataan resminya yang diterima barisanco mengutarakan, keamanan siber merupakan tanggung jawab bersama.
Dilansir dari The Article, tidak adanya rasa bersalah dan rasa malu menjadi elemen yang berkembang dalam budaya politik kita saat ini. Permainan menyalahkan menjadi hiburan dan sebagiannya pelampiasan kemarahan dan dendam. Dalam artikel berjudul “Our politicians incapable of feeling guilt or shame. So they play the blame game..” itu disebutkan, bila terbiasa dalam keadaan tersebut, maka kita semua akan berada dalam masalah.
Siapa yang benar dan salah tak ada yang tahu. Semuanya menjadi abu-abu. Akan tetapi, satu hal yang pasti, pemerintah seharusnya perlu melindungi hak tiap warga negaranya termasuk perlindungan data pribadi ini. Dan, sudah sepatutnya pemerintah merasa malu karena gagal melindungi data pribadi warga negara Indonesia berkali-kali. [rif]