Scroll untuk baca artikel
Blog

Kenangan tentang Ustadz Iqbal Siregar di Mata Para Sahabatnya

Redaksi
×

Kenangan tentang Ustadz Iqbal Siregar di Mata Para Sahabatnya

Sebarkan artikel ini

Bagi yang mengenalnya, Ustadz Iqbal Siregar adalah sosok sahabat, teman seperjuangan, atau bahkan ustadz maupun guru. Tak jarang, ada juga mengenangnya sebagai mujahid da’wah, bahkan sebagai penegak kebenaran dan lain sebagainya.

BARISAN.CO – Selasa (15/2/2022), kabar duka datang dari KH. Iqbal Siregar. Beliau meninggal setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya. Sebagai sahabat dari Ustadz Iqbal, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turut hadir ke rumah duka di kawasan Jakarta Barat.

Tak terasa, tiga hari sudah, Ustadz Iqbal telah meninggal dunia. Tentu banyak kenangan dari masing-masing orang yang mengenalnya. Terlebih, bagi mereka yang telah melalui waktu bersama beliau.

Bagi yang mengenalnya, Ustadz Iqbal Siregar adalah sosok sahabat, teman seperjuangan, atau bahkan ustadz maupun guru. Tak jarang, ada juga mengenangnya sebagai mujahid da’wah, bahkan sebagai penegak kebenaran dan lain sebagainya.

Ustadz Iqbal disebut-sebut adalah sosok pembelajar sejati. Beliau memiliki hobi membaca.

Menurut penuturan, salah satu sahabatnya, Sugiharto M.Ag, hampir separuh isi rumahnya, di dinding temboknya berjejer rak-rak yang berisi buku.

“Saya perkirakan, kalau dipindah ke dalam lemari, buku-buku itu bisa mencapai lima lemari lebih,” kata Sugiharto, pada Kamis (17/2/2022).

Ustadz Iqbal, terkenal sebagai orang yang berwawasan sangat luas. Berdiskusi dengannya tidak akan pernah ada yang merasa bosan.

“Karena referensi beliau sangat banyak dan gaya bicaranya yang merupakan perpaduan antara seorang orator dan motivator,” tambah Sugiharto.

Sosok Penegak Kebenaran

Dalam berbagai diskusi, pembahasan selalu menarik. Bahkan, isi ceramah Ustadz Iqbal selalu membuat decak kagum bagi orang-orang yang mendengarnya.

Beliau juga dikenal sebagai orang yang gigih dalam menyampaikan dan menegakkan kebenaran. Hal itu persis seperti yang disampaikan oleh Haji Herlan, salah satu teman dekat almarhum.

“Ustadz Iqbal, pernah menyampaikan kebenaran dihadapan penguasa, sekitar tahun 2000-an. Yang berujung pada hotel prodeo. Dan beliau menyadarinya sebagai sebuah konsekuensi. Maka, pasca kejadian tersebut, beliau tetap istiqomah berdakwah dan terus menyuarakan kebenaran,” tutur Haji Herlan.

Melalui Yayasan Media Amal Islami (MAI), Ustadz Iqbal membersamai almarhum Ustadz Aslih Ridwan, membina para pemulung, kaum dhuafa dan anak-anak yatim. Yang ditopang oleh Para Dermawan dan Donatur yang tanpa pamrih, diantaranya ialah Anies Baswedan, Eep Saefulloh, Hamdan Zoelva, serta Sutrisno Muslimin yang belakangan didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina MAI menggantikan Almarhum Ustadz Aslih Ridwan.

Melalui LDMA, ustadz Iqbal juga membina para ustadz bersama Ustadz Nurhidayat. Dan, diluar kegiatan tersebut, beliau membina banyak majelis ta’lim kaum ibu dan juga aktif di Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia yang dipimpin oleh Haji Syarief Hidayatullah.

Penebar Energi Positif

Dalam ikhtiar politiknya untuk melahirkan pemimpin yang amanah, pada bulan Oktober 2021, beliau digandeng oleh muridnya bernama La Ode Basir, mendeklarasikan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES).

La Ode mengatakan Ustadz Iqbal memiliki energi positif untuk membantunya dan terus berbuat baik. La Ode menyebut beliau selalu menyembunyikan kesusahannya dan selalu menampakkan semangat serta energi positifnya.

“Sering kami ketemuan dengan Ustadz Iqbal, namun beliau tidak memiliki ongkos untuk bayar ojek. Tapi, selalu dijawab oke dan siap. Diam-diam, saat sudah selesai rapat, saya keluar tanya tukang ojeknya ternyata utang dulu. Terus, pas mau pulang, beliau selalu jawab ada, aman”

Dia menuturkan apabila sosok Ustadz Iqbal bisa menempatkan diri dan jarang berdebat adu argumen.

“Beliau kaya literasi. Bacaannya banyak, jadi kalau ada beda pendapat, beliau menghadirkan rujukan bagi kami semuanya,” kata La Ode.