Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Khazanah

Kenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?

:: Anatasia Wahyudi
21 Desember 2022
dalam Khazanah
Kenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Mengapa manusia cenderung percaya kalau rumput tetangga lebih hijau?

BARISAN.CO – Suatu hari, seorang narsum berkata, “Mbak, tinggal di kota kan? Jadi, nggak tahu”. Rasanya seperti dihantam seketika.

Iya tinggal di kota memang membuatku lalai. Bahkan, kehidupanku saat ini terbilang mudah. Setiap hari tersedia makanan, tempat tinggal yang nyaman, dan keluarga serta lingkungan yang menyenangkan.

Beberapa tahun terakhir, hampir tidak ada yang perlu dikeluhkan. Namun, ketika mendengar tentang cerita kehidupan orang lain yang tak seberuntung diriku, perasaanku campur aduk, entah aku harus bersyukur atau bersedih.

Aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana uang Rp30 ribu bisa digunakan untuk makan satu keluarga dan jajan anak-anak.

BACAJUGA

Pakar Mikroekspresi

Bisakah Media Berhenti Mengutip Analisis ‘Ngawur’ Pakar Mikroekspresi?

4 Maret 2023
Paradoks Pilihan: Semakin Banyak Pilihan, Semakin Stres

Paradoks Pilihan: Semakin Banyak Pilihan, Semakin Stres

6 Januari 2023

Tidak. Sama sekali tidak bisa membayangkannya. Sementara, beras satu liter bisa 10 ribu rupiah. Bagaimana dengan minyak goreng, lauk, sayuran, dan bumbu? Entah, aku benar-benar tidak pernah membayangkan itu semua.

Dia berjualan di daerah Kalimantan. Dikatakan, dia tak berani mengambil untung kalau harga-harga naik karena khawatir tetangganya tak mampu membeli.

Sedih? Tentu saja. Bersyukur atas kemudahan yang aku terima dalam hidup, itu pasti.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu sering kali dilakukan oleh manusia. Itu semata bertujuan sebagai orientasi untuk melihat posisi kita dalam suatu kelompok dan apakah kita perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja atau posisi kita.

Dalam psikologi, ada teori perbandingan sosial yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat mendefinisikan dirinya secara mandiri, tetapi hanya dalam hubungannya dengan individu lain.

Teori perbandingan sosial dikembangkan oleh psikolog kognitif Leon Festinger pada tahun 1954. Menurut pendekatan ini, kita dapat mengidentifikasi dua jenis perbandingan sosial:

  • Perbandingan ke atas: ketika kita membandingkan diri kita dengan orang yang menurut kita lebih baik dari kita; dan
  • Perbandingan ke bawah: ketika kita membandingkan diri kita dengan orang yang kita anggap lebih buruk dari kita.

Jadi, tidak mengherankan jika ada istilah rumput tetangga lebih hijau karena keseringan kita membandingkan diri kita ke atas bukan ke bawah.

“Membandingkan diri kita sendiri diperlukan untuk menemukan jawaban yang lebih baik atas pertanyaan abadi tentang siapa kita.”

Namun, mengapa manusia cenderung percaya kalau rumput tetangga lebih hijau? Kita bahkan tak jarang pasangan pun mungkin membandingkan satu sama lain. Ini disebut dengan grass is greener syndrome alias sindrom rumput lebih hijau.

Mengutip Psych Mechanics, orang yang percaya bahwa rumput tetangga lebih hijau karena tidak puas dengan apa yang mereka miliki. Mereka percaya akan bahagia dan puas ketika mereka memiliki apa yang tidak mereka miliki saat ini. Hal itu termasuk di antaranya pekerjaan, pasangan, mobil yang berbeda, dan lain-lain.

Nahasnya, mereka justru menjadi sengsara. Mekanisme psikologis ini bekerja sama untuk memotivasi manusia purba untuk mencari lebih banyak sumber daya daripada yang mereka miliki.

Kita juga punya biasa dalam menilai dan mendambakan hal-hal yang terlalu jauh dari jangkauan. Ketidakpuasan merupakan mesin pendorong untuk mengumpulkan lebih banyak sumber daya. Alhasil, kita melihat rumput tetangga lebih hijau.

Hanya karena kita memiliki bias untuk percaya bahwa rumput tetangga lebih hijau tidak selalu berarti tidak demikian. Beberapa tahun lalu, aku ingat betul, seorang kawan berkata, “Enak ya hidup jadi Nia Ramadhani? Apa-apa bisa kebeli.” Ya, ini dikarenakan bias kita. Padahal, orang kaya sekali pun memiliki masalah yang tidak terhindari. Begitu juga dengan perempuan yang cantik. Dengan media sosial, kita merasa rendah diri karena tak seputih dan secantik perempuan lain. Memang apa masalahnya?

Membandingkan diri kita dengan orang lain adalah racun karena banyak alasan, tetapi salah satu yang paling merusak adalah bersinggungan dengan harga diri kita. Kita merasa “kurang dari” ketika kita membandingkan, kita merasa kita tidak cukup baik, dan entah bagaimana kita perlu melakukan yang lebih baik. Ini adalah tempat yang mengerikan. Tempat yang mengarah pada depresi dan kecemasan.

Membandingkan diri kita sendiri berarti kita sedang menghakimi. Kita menilai orang yang kita lihat dan kita menilai diri kita sendiri. Penghakiman bukanlah kerangka berpikir yang sehat. Kita benar-benar tidak tahu apa yang sedang dialami orang lain atau apa yang terjadi di dunia mereka.

Ingatlah pesan Tony Gaskins, “Menjadi puas bukan berarti kamu tidak menginginkan lebih, itu berarti kamu bersyukur atas apa yang kamu miliki dan bersabar untuk apa yang akan datang”.

Topik: BersyukurGrass is Greener SyndromeKenapa Rumput Tetangga Lebih Hijau?PsikologiTeori Perbandingan Sosial
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

mengenal diri mengenal allah
Khazanah

Mengenal Diri Mengenal Allah Menurut Imam Al-Ghazali

25 Maret 2023
Perkara-perkara Ini dapat Membatalkan dan Menggugurkan Pahala Puasa
Khazanah

Negara dengan Durasi Waktu Puasa Terpendek dan Terlama pada Ramadhan 2023 Ini

23 Maret 2023
doa ziarah kubur
Khazanah

Ziarah Kubur Tradisi Jelang Ramadan, Dilengkapi dengan Doa Arwah

22 Maret 2023
Materi Puasa Lengkap Pdf
Khazanah

Materi Puasa Lengkap PDF, Buku Saku Kegiatan Ramadhan

22 Maret 2023
dugderan
Khazanah

Dugderan Semarang, Tradisi Menyambut Ramadhan

21 Maret 2023
Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir
Khazanah

Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir, Penulis Kitab Mujarobat Refrensi Ilmu Pengobatan

10 Maret 2023
Lainnya
Selanjutnya
Gotong Royong Memasak dan Makan Bersama, ANIES Kalsel Sosialisasikan Anies ke Warga Desa Kuala Tambangan

Gotong Royong Memasak dan Makan Bersama, ANIES Kalsel Sosialisasikan Anies ke Warga Desa Kuala Tambangan

bacaan ratib al haddad

Ratib Al Haddad Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

TRANSLATE

TERBARU

pencerita
Puisi

Kata Bagi Pencerita – Puisi Eko Tunas

:: Eko Tunas
26 Maret 2023

puisi eko tunas

Selengkapnya
Bunga-Bunga

Dilarang Mencintai Bunga-Bunga

26 Maret 2023
6 Fitur Google yang Mudahkan Umat Muslim Berkegiatan Selama Ramadhan

6 Fitur Google yang Mudahkan Umat Muslim Berkegiatan Selama Ramadhan

26 Maret 2023
INVESTASI PORTOFOLIO, neto (US$ Juta)

INVESTASI PORTOFOLIO, neto (US$ Juta)

26 Maret 2023
Lapangan Banteng: Sejarah dan Markas Kementerian Sultan

Lapangan Banteng: Sejarah dan Markas Kementerian Sultan

26 Maret 2023
Lainnya

SOROTAN

Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial
Opini

Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

:: Achmad Fachrudin
25 Maret 2023

PUASA yang dalam bahasa Arab disebut showum dan pelakunya disebut shoim, merupakan ibadah wajib yang tidak berdiri sendiri, melainkan satu...

Selengkapnya
pelarangan thrifting

Drama Pelarangan “Thrifting” Import

25 Maret 2023
Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

24 Maret 2023
Larangan ASN Buka Puasa Bersama

Larangan ASN Buka Puasa Bersama Tidak Konsisten dengan Narasi Pemulihan Ekonomi

24 Maret 2023
Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

22 Maret 2023
Gara-gara Maneh, Maneh Dipecat

Gara-gara Maneh, Maneh Dipecat

18 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang