Scroll untuk baca artikel
Blog

Kerja dan Insentif

Redaksi
×

Kerja dan Insentif

Sebarkan artikel ini

Seorang Messi mendapatkan gaji besar menjadi pemain bola. Tapi bagi Messi bukan semata soal gaji besar, tapi bermain bola di lapangan itu adalah aktivitas yang menyenangkan hati. Bermain bola lebih dari sekadar bekerja tetapi ekspresi aktualisasi diri yang penuh kepuasan hati. Pada Messi, antara bekerja, bermain, dan berekspresi diri menyatu dalam bola.

Messi hanya satu contoh saja di mana kerja mendapatkan sentuhan makna sehingga insentif tak semata upah materi tapi juga kepuasan dan kebagiaan dalam bekerja itu sendiri.

Contoh lain bisa dibuat daftar panjang semisal Ebiet dengan musikalisasi puisinya, atau Habibie dengan riset dirgantara, Pram dengan karya-karya novelnya, Rendra dengan karya-karya puisinya, dan lain-lain.

Pada intinya, kerja harus harus dirasakan penuh makna dan memberi insentif kebahagiaan batin, lebih dari sekadar upah yang sifatnya material. Pada kondisi ini manusia berada dalam posisi ‘menjadi’ kata Erich Fromm, atau ‘aktualisasi diri’ kata Maslow, atau eksis menurut Marx. [dmr]