KERTAS PUTIH
Aku membayangkan engkau adalah
sehelai kertas putih tempat menampung
seluruh kata-kata sedih, juga air mata
yang jatuh dengan sendirinya.
Engkau adalah sehelai kertas putih,
bersih, kosong dan lengang. Aku akan mengisinya
dengan kata – kata yang letih
supaya ia beristirahat dengan tenang.
Al Ikhsan, April 2022
DI DALAM SARUNG
Tubuh itu bersembunyi di dalam sarung
yang bermotif kotak-kotak
ia tengkurap menyembunyikan murung
dan hatinya yang retak.
Sepi tak tahu diri
ia terus saja menggoda dan membuat
pikirannya melanglang-buana.
Hingga dini hari matanya belum juga
terpejam, ia masih memikirkan hatinya
yang runyam dan godaan-godaan sepi
yang masih belum juga padam.
“Hanya di dalam sarung
aku bisa menyembunyikan
wajahku yang murung.”
Gumamnya, kepada sepi
agar ia meninggalkannya
seorang diri.
Al Ikhsan, Juni 2022
DI BALIK KATA
Ada yang selalu bersembunyi
di balik kata-kata dan mata
tak pernah mampu menjangkaunya.
Kau akan tahu
jika kau mau
menuruti maunya
tulisan itu.
Kadang ia adalah suatu berita
yang membuatmu bahagia,
kadang ia juga kabar buruk
yang bisa membuat hatimu remuk.
Kau akan menemukan ia
yang bersembunyi di balik kata
hanya ketika kau tak punya rasa bosan
dan mengulang-ulang membaca-Nya.
Al Ikhsan, Juni 2022
Zulhan Nurhathif, lahir di Pemalang, 3 April 2002. Dia adalah santri Pondok Pesantren Al Iksan Beji.
Laki-laki pecinta kretek ini aktif di Komunitas Kepenulisan Al Ikhsan (KOPIAH).