Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Ketika Lembaga Survei Gagal Mendegradasi Nasdem dan Anies

:: Yayat R Cipasang
30 November 2022
dalam Opini
Ketika Lembaga Survei Gagal Mendegradasi Nasdem dan Anies

(Ilustrasi: saintif.co)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

UPAYA lembaga survei atau kelompok penyigi secara sistematis dan masif untuk mendegradasi Partai Nasdem dan mem-framing Anies Rasyid Baswedan sebagai biang melorotnya elektabilitas partai besutan Surya Paloh, gagal total.

Logika paling sederhana pun memperlihatkan tidak mungkin ketika popularitas dan elektabilitas Anies terus meningkat, tidak berdampak atau berpengaruh sama sekali kepada Nasdem. Apalagi saat ini baru Nasdem yang secara resmi mendeklarasikan Anies sebagai Calon Presiden 2024. Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat masih menunggu momentum untuk bergabung.

Bukti lainnya, safari Anies dari mulai Medan, Yogyakarta, Ciamis, Tasikmalaya dan Palu yang disambut ribuan mungkin ratusan ribu bahkan jutaan orang secara cerdik dikapitalisasi Nasdem. Beragam atribut Nasdem di sejumlah kota tersebut otomatis mengerek popularitas dan kemudian elektabilitas Nasdem.

Pengunduran diri sejumlah kader Partai Nasdem — yang tidak ‘penting’ — karena partainya mengusung Anies sebagai Capres 2024 sama sekali tak berpengaruh. Aktivitas mereka di partai juga tidak terkaver media karena bukan bagian dari elite partai dan tidak selevel anggota DPR.

BACAJUGA

Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

7 Februari 2023
Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur

4 Februari 2023

Di awal pendeklarasian Anies sebagai Capres 2024, hampir semu lembaga survei mempublikasikan temuannya, bahwa elektabilitas Nasdem melorot bahkan ada yang berani menyebut sampai di bawah ambang batas parliament threshold.

Namun, sejumlah petinggi Nasdem dalam setiap talkshow atau ditanya media selalu menanggapinya dengan santai dan optimistis. Mereka tidak terpancing dengan agenda dan framing lembaga survei yang menurut Menko Polhukam Mahfud MD dalam Munas KAHMI di Palu, Sulawesi Tengah, banyak yang dibayar. Artinya disewa oleh kelompok kepentingan tertentu untuk menggiring opini publik.

Rupanya, lembaga survei pun tidak selamanya dapat berbohong karena lama-lama juga ketahuan karena publik dapat dengan langsung menyandingkannya dengan kenyataan di lapangan. Upaya membohongi publik dengan survei yang sesat juga hanya akan mematikan lembaga survei tersebut karena tidak lagi dipercaya masyarakat.

Panggung Anies Tambah Luas

Sebelumnya banyak yang berasumsi popularitas dan elektabilitas Anies akan melorot setelah lengser jadi Gubernur DKI Jakarta. Karena itu Anies ‘dikudeta’ dengan aturan yang memungkinkan Anies tidak bisa menjabat dua periode.

Intinya, panggung Anies harus dirobohkan sehingga tidak memiliki lagi podium. Namun, dugaan itu meleset dan justru malah panggung Anies semakin luas tidak hanya sebatas di Jakarta. Anies semakin leluasa untuk mengunjungi daerah dan kota dengan dalih apapun. Kendati untuk beberapa acara Anies tidak bisa hadir karena adanya ancaman dan boikot kepada panitia.

Ditambah lagi kini Partai Nasdem pun sepertinya tidak canggung kepada Presiden Jokowi kendati memiliki beda haluan politik. Kader Partai Nasdem kini lebih all-out. Ini bisa dilihat dari keterlibatan mereka di sejumlah daerah yang dikunjungi Anies.

Hasilnya, lembaga survei Indopol sudah mempublikasikan bahwa elektabilitas Anies sudah melonjak drastis menyentuh angka 30,33 persen menyalip Ganjar Pranowo yang hanya sekira 25 persen.

Begitu juga dengan SMRC kendati masih malu-malu, menyebut popularitas Anies mengungguli capres lainnya. SMRC sepertinya masih hati-hati untuk mengucapkan kata elektabilitas.

Lembaga survei Median menyebutkan elektabilitas Nasdem pun kini berada di angka 7,4 persen. Peningkatannya cukup tajam dari hasil Maret 2022 yang hanya 4,5 persen.

Perjalanan Partai Nasdem dan Anies, separuh jalan pun belum. Masih pemanasan. Safari politik kini berlanjut menyasar Sumatra dimulai dari Aceh. Sambutan Anies diperkirakan akan melebihi acara sebelumnya karena di sana adalah basis pemilih Nasdem dan juga Anies sekaligus basis mereka yang kecewa kepada Prabowo Subianto yang bergabung dengan Pemerintah.

Logikanya, safari Partai Nasdem dan Anies di Sumatra akan terus mengakumulasi popularitas dan juga elektabilitas dua kekuatan ini. Anies dan Nasdem selain berkolaborasi juga wujud simbiosis mutualisma.

Jadi, bagi lembaga survei dan juga analis yang mencoba menggiring opini untuk menceraikan duet Nasdem-Anies, hanya kesia-sian saja. [rif]

Topik: Anies BaswedanLembaga SurveiPartai Nasdem
Yayat R Cipasang

Yayat R Cipasang

Menulis buku Selebritis Ramai-ramai Bidik Senayan (Madia Publisher, 2009), DPR Salah Gaul (Change, 2014), Yanti B Sugarda: Ibu Polling Indonesia (Change, 2014), Menulis Itu Asyik (Diva Press, 2020) dan Selendang untuk Anies (Alinea Publishing, 2022).

POS LAINNYA

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS
Opini

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS

7 Februari 2023
Negara Partitokrasi
Opini

Negara Partitokrasi, dan Kewajiban Menolak Perilaku Anti Demokrasi

7 Februari 2023
Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku
Opini

Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

7 Februari 2023
George Orwell, KTP dan Indonesia
Opini

George Orwell, KTP dan Indonesia

6 Februari 2023
Minyak Kita atau Minyak Ente?
Opini

Minyak Kita atau Minyak Ente?

5 Februari 2023
Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI
Opini

Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

5 Februari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Mengenal Sesar Lembang dan Potensi Gempanya

Mengenal Sesar Lembang dan Potensi Gempanya

Penjelasan PAM Jaya Soal Skema Bundling yang Dituding Bentuk Swastanisasi Terselubung

Penjelasan PAM Jaya Soal Skema Bundling yang Dituding Bentuk Swastanisasi Terselubung

TRANSLATE

TERBARU

Jelang Lebaran Butuh Cash Lebih, Waspadai Kejahatan Skimming ATM

Kisah ATM dan Eksistensinya di Era Non Tunai

8 Februari 2023
arti imma'ah

Jangan Menjadi Kelompok Imma’ah, Berikut Arti dan Penjelasannya

8 Februari 2023
Ari Lasso Suka Makan Kurma

Asupan Nutrisi dan Energi Sebelum Manggung, Ari Lasso Suka Makan Kurma

8 Februari 2023
NU modern

Wapres Harapkan NU Lebih Modern Sesuai Perkembangan Zaman

7 Februari 2023
Wakil Rektor PTIQ Jakarta Ali Nurdin Minta KPU dan Bawaslu Gelar Pemira Berbasis Al-Qur’an

Wakil Rektor PTIQ Jakarta Ali Nurdin Minta KPU dan Bawaslu Gelar Pemira Berbasis Al-Qur’an

7 Februari 2023
pencatat

Pencatat Berpikiran Besar

7 Februari 2023
Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS

7 Februari 2023

SOROTAN

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS
Opini

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS

:: M Chozin Amirullah
7 Februari 2023

KONSER Dewa 19 bertajuk Pesta Rakyat akhirnya digelar pada Sabtu, 4 Februari 2023. Konser ini awalnya akan digelar pada 12...

Selengkapnya
Negara Partitokrasi

Negara Partitokrasi, dan Kewajiban Menolak Perilaku Anti Demokrasi

7 Februari 2023
Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

7 Februari 2023
George Orwell, KTP dan Indonesia

George Orwell, KTP dan Indonesia

6 Februari 2023
Minyak Kita atau Minyak Ente?

Minyak Kita atau Minyak Ente?

5 Februari 2023
Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

5 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang