Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Kinerja Ekonomi Syariah Makin Moncer, BI Dorong dengan Digitalisasi

Redaksi
×

Kinerja Ekonomi Syariah Makin Moncer, BI Dorong dengan Digitalisasi

Sebarkan artikel ini

4 sektor unggulan syariah, yakni; makanan dan minuman halal, fashion muslim, pariwisata halal, dan farmasi. Keempatnya memberi kontribusi sekitar 25% dari total sektor ekonomi nasional.

BARISAN.CO – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, kinerja ekonomi syariah menunjukkan hasil yang positif, dan memberi kontribusi pemulihan ekonomi nasional.

Hal itu diungkap Perry saat Bank Indonesia mengumumkan Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2021 pada agenda Laporan Transparansi dan Akuntabilitas BI 2022.

“Di tengah perbaikan ekonomi nasional yang membaik, terlihat ekonomi syariah memberikan dampak positif,” ujar Perry, Rabu (26/1/2022).

Dari lembaga keuangan syariah pun, lanjut Perry, memberi kontribusi cukup nyata. Apalagi pada pembiayaan syariah yang terus menunjukkan peningkatan membaik.

Selain itu, sektor makanan, minuman halal juga fashion syariah membaik. Serta turut andil mengalami kenaikan trend, yang terbilang sangat memuaskan ditengah terpaan pandemi berkepanjangan.

4 Sektor Unggulan Ekonomi Syariah

Dalam data LEKSI 2021 itu, memuat adanya 4 sektor unggulan ekonomi syariah, yang terdiri atas makanan dan minuman halal, fashion muslim, pariwisata halal, dan farmasi. Empat sektor tersebut memberi kontribusi sekitar 25% dari total sektor ekonomi nasional.

Meningkatnya trend ini, akibat dari mudahnya mendapatkan dan mengurus sertifikasi halal.

Pemulihan sektor ekonomi syariah juga terus melaju positif. Pada kuartal II tahun 2021, empat sektor syariah unggulan mendapatkan kenaikan capaian hingga 4.19% years on years (yoy).

Selain itu, bulan Januari sampai Oktober 2021, nominal transaksi produk halal di markeplace online mencapai Rp12.18 triliun, meningkat sebesar 6,22% yoy. Fashion muslim mendominasi hingga 91.93% di marketplace online.

Dari meningkatnya pertumbuhan sektor syariah tersebut, Perry pun berpendapat adanya pertumbuhan sektor syariah, yang harus di imbangi dengan peran Bank Indonesia dengan kebijakan moneternya agar semakin moncer.

“Kami mendukung penuh bersama pemerintah dan berbagai pihak dalam membangun ekonomi yang inklusif dan sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia, termasuk ekonomi dan keuangan syariah”, ujar Perry.

Bank Indonesia memberi dukungan dengan melibatkan kantor pusat, seluruh kantor perwakilan daerah, hingga kantor perwakilan luar negeri, juga tak luput mengembangkan UMKM. Tentu, dengan memberikan kemudahan akses bagi pelaku usaha halal.

“Kami melakukan digitalisasi untuk mendukung itu semua, Lebih dari itu merupakan dukungan untuk ekonomi syariah di Indonesia,” pungkas Perry. [rif]