Scroll untuk baca artikel
Blog

Konseling Rational Emotive Behavior di Tengah Pandemi Covid-19

Redaksi
×

Konseling Rational Emotive Behavior di Tengah Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

Sebaliknya tanggapan rational (rational belief) disertai reaksi perasaan yang wajar (appropriate feelings), keinginan aneka ragam harapan dan bermacam prefers adalah tanggapan yang masuk akal, sedang reaksi perasaan yang wajar meliputi perasaan yang positif seperti rasa cinta, bahagia, tenteram dan puas. Semua reaksi perasaan itu, baik yang positif maupun yang negatif, disebut. Karena menimbulkan semangat untuk berusaha mengubah hal-hal yang tidak diinginkan dan mengganggu kebahagiaan hidup.

Mengubah diri dalam berpikir irasional menjadi rasional. Mengubah diri dalam berpikir irasional bukan hal yang mudah, karena orang memiliki kecenderungan untuk mempertahankan keyakinan-keyakinan yang sebenarnya tidak masuk akal.

Konselor harus membantu konseli mengubah pikirannya yang irasional dengan mendiskusikannya secara terbuka dan terus terang (dispute). Diskusi itu akan menghasilkan efek-efek (effects), yaitu pikiran-pikiran yang lebih rasional (cognitive effect), perasaan-perasaan yang lebih wajar (emotional effect) dan berperilaku yang lebih tepat dan lebih sesuai (behavioral effect). [Luk]