Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang

Konseling Rational Emotive Behavior di Tengah Pandemi Covid-19

:: Redaksi Barisan.co
31 Agustus 2021
dalam Senggang
Konseling Rational Emotive Behavior

Photo by cottonbro on pexels

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Terapi Rational Emotif Behavior atau Rational Emotive Behavioral Therapy (REBT) merupakan corak konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara berpikir dan akal sehat (rational thinking), berperasaan (emoting), dan berperilaku (acting). Konseling Rational Emotive Behavior sangat penting menekankan perubahan cara berpikir untuk menghasilkan hal yang berarti dalam berperasaan dan berperilaku.

Pelopor dan sekaligus promotor utama corak konseling ini adalah Albert Ellis yang lahir pada 1913 di Pittsburgh, Pennsylvania dan dibesarkan di New York. Albert Ellis telah menulis lebih dari tujuh ratus artikel tentang REBT.

Buku karangannya antara lain berjudul Reason dan Emotion in Psychotherapy (1962), A New Guide to Rational Living (1975). Serta karangan yang berjudul The Rational–Emotion Approach to Counseling dalam buku Burks Theories of Counseling (1979). Menurut Ellis corak konseling Rational Emotif Behavior berasal dari aliran pendekatan Kognitif–Behavioristik.

Konseling Rational Emotive Behavior berpangkal pada beberapa manusia dapat mengubah diri. Coraknya yang sebagian bersifat filsafat dan sebagian lagi bersifat psikologis, antara lain:

BACAJUGA

Gambaran Kebohongan Patologis dalam Drakor Green Mothers Club

Gambaran Kebohongan Patologis dalam Drakor Green Mothers Club

29 April 2022
Titik Mula Kehancuran Rumah Tangga itu Bernama Kecurigaan

8 Cara Cerdas Menghadapi Orang yang Tidak Tahu Malu

7 April 2022
  1. Manusia adalah makhluk yang manusiawi artinya dia bukan makhluk yang kurang dari seorang manusia. Manusia mempunyai keterbatasan dan kekurangan yang dapat mereka atasi sampai taraf tertentu.
  2. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh bekal keturunan atau pembawaan, tetapi sekaligus juga tergantung dari pilihan-pilihan yang dibuat sendiri.
  3. Manusia memiliki kecenderungan yang kuat untuk hidup secara rasional dan sekaligus untuk hidup secara tidak rasional. Dia dapat berpikir dengan akal sehat, tetapi juga dapat berpikir salah dan dengan demikian menimbulkan kesukaran bagi dirinya sendiri.

Hal ini dapat diterapkan dimasa pandemi Covid-19 saat ini, banyak orang mengalami kecemasan akibat Covid-19. Sehingga memerlukan perhatian khusus, apalagi Pembelajaran Tatap Muka bagi siswa sudah mulai berlangsung.

Konseling Rational Emotive Behavior upaya salah satu pendekatan untuk mengatasi persoalan tersebut. Tidak dapat dipungkiri proses vaksinasi sebagai jalan herd imunity. Sehingga mengharuskan untuk physical distancing dan puncaknya kembali berinteraksi secara masif.

Taraf kebahagiaan

Akibat pandemi Covid-19 banyak orang mengalami kecemasan dan bahkan hidupnya marasa tidak bahagia. Dampak Covid-19 sangat berpengaruh pada kondisi fisik maupun psikologis. Bilamana seseorang merasa tidak bahagia dan mengalami berbagai gejolak perasaan yang tidak menyenangkan serta membunuh semangat hidup, rasa-rasa itu bukan berpangkal pada rentetan kejadian dan pengalaman kemalangan yang telah berlangsung (activating event: activating experience), melainkan pada tanggapannya yang tidak rasional terhadap kejadian dan pengalaman itu (irrational beliefs).

Tanggapan kognitif yang tidak masuk akal itu biasanya terdiri atas beraneka ragam tuntutan mutlak, perintah keras kepada diri sendiri dan berbagai keharusan, perasaan negatif yang muncul dipandang sebagai perasaan yang tidak wajar (inapproriate emotion), seperti rasa depressive, cemas dan gelisah yang mendalam, putus asa dan lain-lain.

Sebaliknya tanggapan rational (rational belief) disertai reaksi perasaan yang wajar (appropriate feelings), keinginan aneka ragam harapan dan bermacam prefers adalah tanggapan yang masuk akal, sedang reaksi perasaan yang wajar meliputi perasaan yang positif seperti rasa cinta, bahagia, tenteram dan puas. Semua reaksi perasaan itu, baik yang positif maupun yang negatif, disebut. Karena menimbulkan semangat untuk berusaha mengubah hal-hal yang tidak diinginkan dan mengganggu kebahagiaan hidup.

Mengubah diri dalam berpikir irasional menjadi rasional. Mengubah diri dalam berpikir irasional bukan hal yang mudah, karena orang memiliki kecenderungan untuk mempertahankan keyakinan-keyakinan yang sebenarnya tidak masuk akal.

Konselor harus membantu konseli mengubah pikirannya yang irasional dengan mendiskusikannya secara terbuka dan terus terang (dispute). Diskusi itu akan menghasilkan efek-efek (effects), yaitu pikiran-pikiran yang lebih rasional (cognitive effect), perasaan-perasaan yang lebih wajar (emotional effect) dan berperilaku yang lebih tepat dan lebih sesuai (behavioral effect). [Luk]

Editor: Lukni
Topik: Covid-19PsikologiRational Emotive Behavioral Therapy (REBT)
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya
Kesehatan

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

20 Mei 2022
Gengsi Mendorong Orang Bekerja di Lingkungan Kerja Beracun
Gaya Hidup

Gengsi Mendorong Orang Bekerja di Lingkungan Kerja Beracun

19 Mei 2022
kegiatan produktif saat menyusui
Edukasi

4 Kegiatan Produktif Saat Menyusui dan Menghasilkan Cuan

19 Mei 2022
IYCTC: Cukai Rokok Bukan Pendapatan Negara
Kesehatan

IYCTC: Cukai Rokok Bukan Pendapatan Negara

19 Mei 2022
Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025, Ini Profil Azyumardi Azra
Tokoh & Peristiwa

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025, Ini Profil Azyumardi Azra

18 Mei 2022
River Warrior: Filter Rokok Buruk Bagi Lingkungan dan Kesehatan
Kesehatan

River Warrior: Filter Rokok Buruk Bagi Lingkungan dan Kesehatan

18 Mei 2022
Lainnya
Selanjutnya
Serial Komedi yang Cocok Ditonton untuk Mengisi Waktu Luang Kamu!

Serial Komedi yang Cocok Ditonton untuk Mengisi Waktu Luang Kamu!

‘Embrio’ Aplikasi Peduli Lindungi, eHAC Diretas

'Embrio' Aplikasi Peduli Lindungi, eHAC Diretas

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

ekspor beras DKI Jakarta

Peristiwa Bersejarah, DKI Jakarta Ekspor Perdana Beras ke Arab Saudi

20 Mei 2022
Kesusastraan jawa

Kesusastraan Jawa, Tinjauan Umum dan Jenisnya

20 Mei 2022
Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

20 Mei 2022
Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

20 Mei 2022
berharaplah kepada allah

Berharaplah Kepada Allah, Hati Jadi Tenang

20 Mei 2022
Fakta-fakta Seputar Minyak Goreng Curah yang Batal Dilarang Penjualannya

Ekspor Kembali Diizinkan Meski Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Bukti Ketidakbecusan Menteri Jokowi

20 Mei 2022
Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit Langsung Melejit

Larangan Ekspor CPO Dicabut, Harga Sawit Langsung Melejit

20 Mei 2022

SOROTAN

Kasus Ruhut Sitompul
Opini

Kasus Ruhut, Waktu yang Tepat Rekonsiliasi

:: Yayat R Cipasang
16 Mei 2022

Kasus Ruhut Sitompul

Selengkapnya
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

11 Mei 2022
Ganjar Little Jokowi

Ganjar Little Jokowi, Untung atau Buntung?

8 Mei 2022
politik kadal gurun

Kisah Kecebong, Kampret dan Kadal Gurun

6 Mei 2022
Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

5 Mei 2022
Kesalehan Sosial dan Islamophobia

Jilbab, Kesalehan Sosial dan Islamophobia

1 Mei 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang