Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Kulit Berminyak Lebih Awet Muda, Mitos atau Fakta?

Redaksi
×

Kulit Berminyak Lebih Awet Muda, Mitos atau Fakta?

Sebarkan artikel ini

Kulit yang memproduksi kelenjar dengan konsentrasi minyak tinggi belum tentu berarti awet muda.

BARISAN.CO – Banyak orang salah kira memiliki kulit berminyak adalah berkah. Terutama, karena ada anggapan orang dengan kulit berminyak lebih awet muda daripada yang lain.

Kenyataannya, tak sesederhana yang kita bayangkan. Hal pertama yang harus dipahami adalah kulit berminyak mengandung kelenjar dengan konsentrasi lebih tinggi yang menghasilkan sebum (alias minyak). Kristina Collins, MD, dokter kulit bersertifikat di Austin Skin Physicians menjelaskan, kepadatan kelenjar ini menyebabkan dermis yang lebih tebal, yang merupakan lapisan tengah kulit tubuh yang menopang dan memberi struktur pada lapisan luar kulit.

“Anda dapat membayangkan bahwa dermis yang lebih tebal dan lebih kuat akan mengurangi pelipatan dan kerutan pada kulit. Tapi, hidrasi tambahan yang disediakan oleh sebum bisa bertindak seperti pelembap dalam meminimalkan munculnya garis-garis halus,” kata Collins seperti dilansir dari Byrdie.

David Kim, MD, dokter kulit bersertifikat di Idriss Dermatology menyampaikan, kulit berminyak dapat membantu mengatasi penuaan karena sebum adalah pelembap alami dan dapat menjaga kulit tetap terlindungi serta membantu menyembuhkan luka dengan lebih baik dan lebih cepat. Menurutnya, ini semakin membantu seiring bertambahnya usia karena kulit kita kehilangan kemampuan untuk mempertahankan kelembapan.

Manfaat lain dari memiliki kulit berminyak adalah sebum memiliki konsentrasi asam lemak yang tinggi, yang dapat memberikan efek perlindungan terhadap kerusakan akibat sinar UV.

Ini terdengar seperti kemenangan yang signifikan untuk kulit berminyak dalam kategori penuaan. Tapi seperti yang ditunjukkan Collins, penuaan melibatkan lebih dari sekadar garis halus dan kerutan.

“Orang dengan kulit berminyak cenderung memiliki pori-pori yang lebih besar dan lebih mungkin berjerawat, yang dapat menyebabkan jaringan parut dan tekstur yang memberikan tampilan penuaan dini. Juga, manfaat anti keriput dari kulit berminyak mungkin dilebih-lebihkan,” jelas Collins.

Selain itu, meskipun orang dengan jenis kulit berminyak mungkin mengalami lebih sedikit kerutan halus, mereka mungkin masih memiliki kerutan yang lebih dalam di beberapa area, seperti di antara alis, kata Kseniya Kobets, MD, direktur dermatologi kosmetik di Montefiore Einstein Advanced Care.

Banyak faktor, termasuk metabolisme, genetika, stres, pola makan, olahraga, dan polusi, berdampak pada penuaan kulit.

“Memiliki kulit berminyak pada awalnya tidak berarti kita terlindungi dari penuaan. Begitulah cara kita merawat tubuh dan kulit yang membentuk masa depan kulit kita,” ungkap Kobets.

Sementara genetika memainkan peran besar dalam perubahan kulit selama penuaan, penting untuk diingat bahwa perilaku juga berpengaruh.

“Perilaku — seperti selalu mengingat SPF, menjaga berat badan yang sehat, tetap terhidrasi, menghindari merokok, dan merawat kulit — berdampak besar pada kulit dan penuaan kita, tidak peduli apa yang dikodekan dalam gen kita,” kata Collins.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Clinical Anatomy juga memperkuat argumen tersebut. Studi itu menemukan, kulit berminyak tidak ada hubungannya dengan munculnya garis-garis halus di wajah. Bahkan, tidak peduli jenis kulit kita, garis-garis di sekitar mata Anda ini akan muncul.

Namun, orang dengan kulit berminyak mungkin memiliki lebih sedikit garis dahi. Kemungkinan karena memiliki lebih banyak kelenjar sebaceous dikaitkan dengan dermis yang lebih tebal (lapisan dalam kulit), yang membantu mencegah garis semakin dalam.

Nah, jadi masih percaya punya kulit berminyak lebih awet muda? [dmr]