“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Muslim)
BARISAN.CO – Hadits berbakti kepada orang tua dan saudara merupakan kumpulan hadits tentang pentingnya berbuat baik terhadap saudara maupun keluarga. Dalam ajaran Islam berbuat baik merupakan suatu nilai yang sangat ditekankan.
Sebagaimana tiga konsep yakni Islam, iman dan ihsan. Ihsan memiliki makna berbuat baik yakni bukan sekadar sekadar melakukan tindakan kebajikan secara lahiriah, tetapi juga mencakup dimensi spiritual dan moral.
Allah menekankan pentingnya berbuat baik kepada sesama manusia, baik dalam bentuk sedekah, tolong-menolong, atau bahkan sekadar senyum ramah. Allah Swt berfirman dalam surah Al-Isra Ayat 7
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْءَاخِرَةِ لِيَسُۥٓـُٔوا۟ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا۟ مَا عَلَوْا۟ تَتْبِيرًا
Artinya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” (QS. Al-Isra: 7)
Selain itu, Rasulullah Saw juga memberikan contoh-contoh nyata tentang berbuat baik melalui tindakan dan perkataannya. Rasulullah Saw mengajarkan umatnya untuk saling mencintai, membantu yang membutuhkan, dan memberikan pertolongan kepada sesama.
Kumpulan hadits berbakti kepada orang tua
Sebagaimana kumpulan hadits berbuat baik berikut ini:
Hadits tentang kebaikan dan keburukan sebagaimana dalam kitab Hadits Arbain Nawawi, Rasulullah Saw bersabda:
عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اْلبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِيْ نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَعَنْ وَابِصَةَ بْنِ مَعْبَدٍ رضي الله عنه ، قَالَ: أَتَيْتُ النبي صلى الله عليه وسلم ، فَقَالَ: جِئْت تَسْأَلُ عَنِ اْلبِرِّ ؟ قُلْتُ: نَعَمْ؛ قَالَ: اسْتَفْتِ قَلْبَكَ؛ اْلبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ اْلقَلْبُ، وَالإِثْمُ مَاحَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ، وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ. حَدِيْثٌ حَسَنٌ، رَوَيْنَاهُ فِي مُسْنَدَيْ الإِمَامِين أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، وَالدَّارِمِي بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ
Artinya: Dari Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Kebaikan itu adalah akhlak yang baik, kejelekan (dosa) itu adalah sesuatu yang meresahkan jiwamu dan engkau benci apabila manusia mengetahuinya.” (HR. Muslim).
Selain itu hadits dari Jabir bin Abdullah Ra, Rasulullah Saw bersabda:
كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَ قَةٌ
Artinya: “Setiap kabaikan adalah sedekah.”
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِا للهِ وَ اْليَوْمِ اْلاخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْلِيَصْمُتْ
Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Muslim).
تَعَلَّمُوا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُونَ بِهِ أَرْحَامَكُمْ فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِي الأَهْلِ مَثْرَاةٌ فِي الْمَالِ مَنْسَأَةٌ فِي الأَثَرِ
“Pelajarilah nasab-nasab kalian agar kalian dapat menyambung silaturahmi dengan keluarga kalian, karena sesungguhnya menyambung silaturahmi itu adalah sebab cinta dalam keluarga, banyaknya rezeki, dan panjang umur.” (HR. Ahmad)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ: «الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا» قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: «بِرُّ الْوَالِدَيْنِ» قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: «الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ»