LAUT MEMBAWA PERGI
laut yang membawaku pergi
bukan maut yang kaudatangkan
angin yang menyorong perahu ini
bukan badai yang akan kausiapkan
di mana aku kini?
selat sunda yang pekat
tualangku yang lekat!
AKU PERAPIAN ITU
KAU gigil?
aku akan pindahkan hujan
dari tubuhmu ke dalam tubuhku
jika kau sakit aku yang duka!
kau mencintai hujan?
tubuhmu yang basah
biarkan aku jadi handuk
akan kuhapus air itu
kau merapat?
aku dekap dirimu
kuusir gigil itu
dari dalam tubuhmu
: aku perapian itu
2022
KENAPA KAU TAK TIBA?
selalu kau bertanya,
bahagia apa lagi yang
kau ingkari sedangkan
kerianganku sudah
kuserahkan semua?
nikmat yang mana
kau muntahkan, sedangkan
segala nikmatku kutuangkan
ke dirimu. tak kupilihpilih,
tak kutundatunda?
ke segala arah jalan
kulempangkan bahagiaku
untukmu. ke pesisir
maupun lereng gunung
maupun hutan, putik
kenikmatan itu kutabur
kembang; kau bisa cium
wanginya untuk datang
kenapa kau tak tiba?
2021-2022
INGIN SEMBUNYI DARI MAUT
ingin kusimpan kematian
kau mengirim maut padaku
hingga ke dalam sembunyiku
aku ingin memutar kematian
ke bagian lain waktu
kau sediakan setiap putaran
dengan kematian yang sedia
ingin sembunyi aku dari maut
yang tak pernah diam mengintai
tapi kematian selalu membayang
- menarinari di tiap kedip mataku
…
Isbedy Stiawan ZS, lahir di Tanjungkarang Lampung. Banyak menulis puisi, cerpen, esai, dan jurnalistik. Dipublikasikan di sejumlah media cetak, tabloid/majalah, dan online.
Buku puisi terbarunya Mendaur Mimpi Puisi yang Hilang dan Nuwo Badik, Dari Percakapan dan Perjalanan (2022)