Scroll untuk baca artikel
Blog

Lelaki di Dalam Kendil – Cerpen Noerjoso

Redaksi
×

Lelaki di Dalam Kendil – Cerpen Noerjoso

Sebarkan artikel ini

“Eh tahu tidak kalau Mbok Sarmi punya kendil ajaib?” sela Kandar sambil menyulut rokok kreteknya.  Sejurus kemudian lelaki penarik traktor sawah itu sudah asyik bermain-main dengan asap rokok kretek yang dihembuskannya.  Kadangkala ia seperti membuat bentuk lingkaran-lingkaran.  Kadang kala pula ia membentuk gulungan-gulungan asap.

“Kendil ajaib apa maksudmu?” tanya Paijo penasaran.  Kini lelaki itu yang ganti dibuat penasaran oleh perkataan kandar.

“Ketinggalan info rupanya sampeyan,” seloroh Kandar tanpa sedikitpun menoleh kepada Paijo.  Ia masih saja asyik bermain-main dengan kepulan asap rokok kreteknya.

“Betul Kang!  Kemarin aku benar-benar menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri.  Kendil itu dapat memperlihatkan sosok pencuri yang telah mengambil kalung milik Bu Guru Sri,” sambung Parmin sekali lagi tanpa sedikitpun melepaskan batang rokok dari bibir mulutnya yang ndomble itu. 

Memang sejak Mbok Sarmi menemukan kendil itu di tepi sungai, kampung kecil di pinggiran kali itu heboh dibuatnya.  Menurut Parmin, kendil itu ditemukan tak sengaja tatkala Mbok Sarmi hendak mencuci baju di pancuran pinggir kali.  Karena tidak ada yang merasa memiliki, akhirnya kendil itu pun ia bawa pulang.  Sesampai di rumah kendil itu ia isi air.  Rencananya akan ia gunakan untuk ngliwet nasi. 

Eh malah dari permukaan air itu muncul bayangan-bayangan seperti layaknya sebuah film.  Awalnya Mbok Sarmi merasa ketakutan tetapi lama kelamaan janda tua itupun menjadi terbiasa juga.  Bahkan pada suatu hari,Iseng-iseng Mbok Sarmi bertanya kepada kendilnya tersebut.  Janda tua itu  bertanya perihal anak perawannya yang tak kunjung bertemu jodohnya. 

Kendil itu pun segera memperlihatkan sosok wajah seorang lelaki yang menggandeng tangan anak gadisnya tersebut.  Dan tak berselang berapa lama, eh datang juga seorang lelaki yang wajahnya sama persis dengan yang diperlihatkan oleh kendil tersebut untuk melamar anak Mbok Sarmi.

“Di jaman semilenial sekarang ini masak ya ada kendil yang begituan?  Kayak dongeng Joko kendil saja!” tanya Paijo setelah menyimak cerita Parmin.  Lelaki jebolan universitas  ternama itu tak sedikitpun percaya dengan omongan Parmin.  Namun begitu sebenarnya hati kecil Paijo merasa sangat penasaran dengan sosok kendil ajaib milik Mbok Sarmi tersebut.

“Sebaiknya Kang Paijo membuktikan sendiri saja!” sergah Yu Paijem sambil meladeni Mandor Jupri yang memesan sepiring lontong tahu.