BARISAN.CO – Hujan adalah keberkahan sehingga rasa syukur perlu dipanjatkan. Meski terkadang hujan menjadi alasan untuk beberapa hal yang dapat mengganggu aktivitas. Anugerah tetesan air hujan dengan air kemurnian ini sungguh luar biasa.
Sebagaimana dilansir The Internasional Water Association, air hujan membawa senyawa polutan yang menguap dari laut dan terbawa oleh rintikan hujan saat turun ke bumi. Senyawa polutan tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah 20 menit pertama hujan turun.
Air hujan tentunya memiliki beragam manfaat. Selain air sebagai sumber kehidupan, akan menyuburkan tanah dan memberikan keindahan alam semesta. Di ranah kesehatan memiliki manfaat seperti memberikan kesegaran pada tubuh, penghilang stres, dan baik untuk kesehatan paru-paru.
Suatu ketika saat hujan turun Rasulullah menyingkap pakaiannya. Lalu membasahi anggota tubuhnya dengan air hujan.
Anas bin Malik Ra latas bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan itu?”
“Sesungguhnya air hujan ini baru saja turun dari Rabbnya,” jawab Rasulullah.
Itulah bentuk rasa syukur Nabi Muhammad Saw terhadap anugerah air hujan yang dilimpahkan Allah Swt ke bumi. Tentunya bukan sekadar rasa syukur, ada hal lain seperti manfaat bagi tubuh. Ternyata air hujan dapat menghilangkan ion negatif bagi tubuh manusia.
Fisikawan Jerman, Julius Elster dan Hans Fredrich Gaitul pada tahun 1899 penemu ion mengatakan, ion negatif didapati berada dalam keadaan stabil di udara dengan cara berikatan dengan molekul air di sekitarnya.
Itulah sebabnya mengapa ion-ion negatif banyak didapatkan pada waktu hujan turun. Setiap friksi atau gesekan yang terjadi di udara cenderung menghasilkan ion positif dan mengusir ion negatif. Mengapa?
Angin biasanya membawa debu atau polutan. Partikel debu atau polutan bermuatan positif. Kalau gesekan udara cenderung menghasilkan ion positif, maka benturan air justru menghasilkan ion negatif. Saat air memecah atau menabrak benda, ion positif jatuh bersama air. Sebaliknya, ion negatif terbang bebas bersama dengan kabut yang timbul dari deburan air.
Ion negatif
Fisikawan A. P. Krueger dari Jerman pada tahun 1960, menjelaskan bahwa dengan menghirup ion negatif dapat menurunkan kandungan level serotonin dalam darah. Serotonin adalah sejenis hormon saraf yang bersifat depresan. Kelebihan serotonin dapat mengakibatkan mental depresi dan juga dapat menimbulkan penyempitan pada saluran pernapasan.
Hal ini dibuktikan juga oleh Sulman dengan melalui percobaan terhadap para pasien yang terkena angin Sharaf atau Hamsin yang mengalami peningkatan serotonin 1000 kali lipat dari orang biasa, dan sembuh setelah melalui terapi ion negatif (1974).
Professor Tomoo Ryusidari Tokyo Metropolitan University mengatakan dalam hasil penelitiannya bahwa Ion Negatif di udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui dan hujan pori-pori kulit. Ion ini masuk ke seluruh sel dalam tubuh dengan menumpang arus aliran darah.
Ion Negatif dalam tubuh dapat menguraikan asam laktat menjadi zat yang tidak berbahaya (air dan ion laktat) yang mudah dibawa oleh aliran darah menuju tempat pembuangan (pada saat tubuh lelah dan tegang, asam laktat dalam tubuh akan terkurung dalam sel yang mengakibatkan timbulnya rasa pegal-pegal).
Selain itu Ion Negatif mempunyai kemampuan meningkatkan kerja limpa dalam menghasilkan kekebalan tubuh. Otomatis tubuh mampu menghadapi berbagai virus yang masuk. Influenza dan penyakit virus lainnya pun keder masuk ke tubuh. Di samping itu, dalam beberapa literarur, air hujan juga mengandung H2O2 (Hidrogen Peroksida).