Scroll untuk baca artikel
Blog

Marie Edwards Walker: Pionir di Bidang Kedokteran dan Feminisme

Redaksi
×

Marie Edwards Walker: Pionir di Bidang Kedokteran dan Feminisme

Sebarkan artikel ini

Setelah bebas, Marie kembali ke Ohio 52nd, dia menjadi perempuan pertama tang ditugaskan sebagai ahli bedah di Angkatan Darat AS. Kemudian, selama enam bulan, marie menjadi kepala ahli bedah di RS. Penjara Perempuan Louisville dan panti asuhan yatim piatu di Tennessee.

Penghargaan Medali Kehormatan

Setelah perang berakhir, Marie dianugerahi pensiun militer karena atrofi otot yang dideritanya ketika berada di penjara. Atas rekomendasi Mayor Jenderal Sherman dan Thomas, meski Marie seorang warga sipil yang belum pernah menjadi perwira dalam dinas militer, Presiden Andrew Johnson menandatangani Undang-Undang pada 11 November 1865 untuk memberinya Medal of Honor Meritorious Service.

Presiden Andrew menyampaikan pengabdian dan jiwa patriotik Marie luar biasa hingga merugikan kesehatannya sendiri dan kesulitan yang ia alami saat menjadi tawanan perang. Sehingga, berdasarkan UU yang ada, meski bukan perwira yang bertugas dalam dinas militer, Marie pantas mendapatkan medali kehormatan.

Namun, amat disayangkan, mengutip Military, standar untuk Medali Kehormatan direvisi, Marie menjadi salah satu dari 900 penerima yang dibatalkan. Standar baru tahun 1917 itu menetapkan kriteria untuk memperoleh penghargaan tertinggi negara harus bertempur langsung dengan musuh. Tentu saja, Marie tidak memenuhi syarat standar baru tersebut.

Akan tetapi, Marie gigih menolak untuk mengembalikan medali itu yang diperolehnya dengan susah payah. Tahun 1917, marsekal federal mendatanginya untuk mengembalikan medali yang dikenakannya dengan mengacungkan senapan 12-gauge.

Marie tak gentar sama sekali, ia tetap mengenakan medalinya hingga akhir hayatnya. Usahanya membuahkan hasil ketika medali Medal of Honor miliknya dipulihkan secara anumerta oleh dewan Angkatan Darat.

Perjuangannya Menuntut Kesetaraan Gender

Sepanjang hidupnya, akibat pilihan profesi dan cara berpakaian, Marie dilecehkan dan diolok-olok. Ketika berada di New Orleans, tahun 1870, Marie bahkan ditangkap karena cara berpakaiannya tersebut. Petugas yang menangkapnya memandangnya sebagai homoseksual. Akan tetapi, Marie dibebaskan setelah petugas pengadilan mengenalinya. Dan, kejadian itu berulang-ulang terjadi terhadapnya.

Marie adalah contoh sosok perempuan berprinsip kuat. Dia tak pernah takut untuk melawan.

“Aku tidak memakai pakaian laki-laki. Aku mengenakan pakaianku sendiri.”

Marie aktif dalam memperjuangkan hak pilih dan menjajal mendaftar sebagai pemilih di tahun 1871, namun ditolak. menjadi salah satu pendukung pertama untuk hak pilih perempuan yang berpendapat. Di depan Dewan Perwakilan Rakyat AS, Marie bersaksi mendukung hak pilih perempuan. Namun, ia mulai menarik diri dari arus utama setelah orang-orang mulai berdebat amandemen konstitusi yang mengakui hak perempuan untuk memilih.