Scroll untuk baca artikel
Kisah Umi Ety

Membudayakan Membaca Pada Anak (Bagian Lima)

Redaksi
×

Membudayakan Membaca Pada Anak (Bagian Lima)

Sebarkan artikel ini

Sesampai di rumah biasanya anak saya langsung membuka dan melihat-lihat isi buku barunya. Saya membiarkan selama beberapa hari sampai anak menyelesaikan bacaannya. Setelah itu baru saya mengajak dia berbincang mengenai isi buku tersebut. Tentu saya pun harus membacanya juga. Dengan berbincang tentang buku yang dia baca, kita jadi tahu seberapa besar daya tangkap membacanya. Juga melatih mereka untuk pandai bercerita.  

Saya masih ingat pengalaman memilih dan membeli buku bersama Adli ketika masih TK dan belum bisa membaca. Gurunya mengundang kami mengikuti acara diskusi tentang Parenting, dan ada outlet Bazar Buku. Meski tidak sebanyak pameran buku lazimnya, tetapu tersedia buku yang bagus-bagus dan sesuai usia TK. Adli berkeliling dan melihat-lihat secara cepat, hanya berdasar gambarnya. Jika tidak tertarik pada satu buku, dia segera pindah ke lain buku.

Pada akhirnya, Adli sangat tertarik pada satu rak berisi beberapa buku yang penuh gambar. Ada satu buku berukuran besar tentang berbagai mobil dalam segala jenis, warna dan ukuran. Bahkan, ada mobil yang berbentuk buaya. Judul bukunya “Mobil dan Truk dan Kendaraan lain”, yang ternyata terjemahan dari seorang penulis asing, Richard Scarry.

Begitu menariknya buku itu, sepanjang acara diskusi dia tidak mengeluh bosan dan minta pulang seperti biasa kalau diajak menghadiri suatu acara. Bahkan tidak jalan-jalan atau berlari-lari dengan anak-anak sebayanya. Asyik dengan buku itu, yang kemudian saya beli. 

Ketika saya tanya bagaimana bukunya, dengan penuh semangat dia memberitahukan ada macam-macam mobil dan truk. Bisa diduga, buku itu kemudian menjadi buku favoritnya. Malam menjelang tidur, selalu minta dibacakan dan terus bertanya isinya. 

Begitu banyak mobil dan truk yang tidak pernah dia jumpai sehari-hari. Diantaranya: truk pengangkut batang kayu yang ada penjepitnya, truk pencampur aspal, traktor salju dengan penggiling, mobil dengan mesin peniup salju, truk tangki gandum. Bahkan, ada gambar mobil buaya, mobil labu, mobil wortel, mobil timun, mobil jagung dan truk telur.

Saya menilai buku tersbut memang sangat imajinatif bagi usia TK. Kuat dugaan saya, buku ini menambah daya imajinasi Adli yang nantinya sangat berguna dalam mengerjakan soal-soal eksplorasi di Matematika. Nantinya, Adli memperoleh medali perak olimpiade sain nasional bidang Matematika tingkat SD.

Pengalaman kami, jika anak sudah gemar membaca, maka mereka akan memilih buku daripada benda-benda lainnya. Saya masih ingat ketika Ira masih TK, sempat iri dengan anak tetangga yang punya banyak tas sekolah. Pulang dari bermain di luar, dia bercerita “Ummi, mbak Tia punya banyak tas, gambarnya bagus-bagus.” Saya pun bertanya padanya, “ Ira mau tas yang banyak atau buku yang banyak?”  Dengan spontan dia menjawab “Buku!”  [rif]