Scroll untuk baca artikel
Blog

Memutus Mata Rantai Pekerja Anak di Bawah Umur

Redaksi
×

Memutus Mata Rantai Pekerja Anak di Bawah Umur

Sebarkan artikel ini
5. Apple

Apple juga salah satu perusahaan global yang bermasalah. Kontraktor Tiongkok ketahuan mempekerjakan 74 anak di bawah umur di tahun 2013 untuk memproduksi iPhone X. Tahun 2018, muncul klaim baru, dengan menggunakan kedok magang, Apple Watch diproduksi oleh anak dibawah usia 18 tahun.

6. Hershey’s

Perusahaan panganan Hershey pun digugat oleh orang yang sama dengan Nestle yaitu aktivis AS Dannell Tommasella. Hershey dianggap mengabaikan perjanjian untuk menerapkan Protokol Harkin-Engel yang membuat praktik eksploitasi pekerja anak meluas. Perusahaan berpendapat bahwa mereka akan berkomitmen dalam mencegah pekerja anak, namun Tomasella menganggap tindakan yang dilakukan Hersey masih kurang.


Dalam Konvensi ILO yang telah diratifikasi Indonesia melalui UU No. 20/1999 tertulis pekerjaan ringan hanya boleh dilakukan pekerja berusia 16 tahun ke atas. Sedangkan batas usia pekerja anak yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral di atas 18 tahun.

Atas beleid itu, Indonesia pun mencanangkan program Indonesia Bebas Pekerja Anak tahun 2022.

Namun di tengah rencana besar itu sedang berjalan, beredarnya berita penangkapan artis Cynthiara Alona sebagai tersangka dalam bisnis jejaring prostitusi online anak di bawah umur sungguh mengejutkan. Kasus ini mengindikasi betapa masih banyak pekerjaan rumah sebelum Indonesia Bebas Pekerja Anak tahun 2022 benar-benar dapat terlaksana.

Akan tetapi, masyarakat agaknya perlu untuk memberi waktu dan kesempatan kepada pemerintah untuk menunaikan niat baiknya.

Jelas bahwa pemerintah tak mampu bekerja sendirian. Upaya inipun menuntut kita untuk terus mempertanyakan ulang kehadiran barang yang kita konsumsi atau kenakan. Jika perusahaan di baliknya adalah perusahaan ‘pembuat bermasalah’ bagi anak, kita dapat turut menghentikan praktik keji mereka.

Lakukan hal yang kita bisa, mulai dari sederhana. Bahkan kalau perlu tak usah membeli lagi barang-barang perusahaan yang terindikasi mempekerjakan anak di bawah umur. Ini mungkin tidak mudah, tapi cukup setimpal untuk masa depan anak-anak. []