BARISAN.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk Mochammad Yana Aditya sebagai Direktur Utama PT TransJakarta menggantikan almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang meninggal pada 3 Oktober 2021.
Penunjukan pria yang akrab disapa Yana itu karena ia memiliki pengalaman yang panjang baik di perusahaan pelat merah maupun perusahaan swasta. Pelantikan Yana sebagai bos Transjakarta dilakukan pada Senin (8/11/2021).
Di masa awal kepemimpinannya, Yana menyebut akan fokus pada tiga program. Di antaranya sistem transportasi publik yang terintegrasi tidak
hanya secara fisik tetapi juga sistem pembayarannya, menghadirkan armada bus listrik dan peningkatan pelayanan yang aman dan nyaman.
“Saat ini kami terus berfokus kepada program-program baik yang sudah berjalan maupun program yang masih dalam tahap persiapan. Saya rasa dengan kerjasama yang solid antar semua Insan Tije, Transjakarta bisa menjalankan penugasan baik yang diamanahkan oleh Pemerintah DKI Jakarta maupun program korporasi secara bersama-sama dengan baik,” ujar Yana dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/11/2021).
Bus Listrik Transjakarta
Yana menjelaskan, saat ini TransJakarta tengah mempersiapkan armada bus listrik yang nantinya menggantikan bus konvensional. Persiapan sedang dimatangkan agar program ini berjalan lancar tanpa masalah di kemudian hari.
“Semua persiapan sedang dimatangkan agar semua berjalan lancar dan sukses dengan harapan tidak ada masalah di kemudian hari,” katanya.
Sebagai informasi, Transjakarta sejak tahun lalu mulai melakukan uji coba pengoperasian bus listrik di rutenya. Dua merek bus asal China yaitu BYD dan Higer sudah melakukan uji coba bersama Transjakarta sejak 2020.
Roadmap bus listrik Transjakarta itu sendiri telah disusun sesuai dengan rencana pengadaan kendaraan periode 2021-2030.
Pada 2025, direncanakan Transjakarta akan menggunakan 165 kendaraan jenis single bus, 105 low entry, 327 bus sedang, 154 articulated bus, dan 410 bus kecil.
Untuk spesifikasinya, bus listrik TransJakarta yang saat ini tengah dalam proses uji coba memiliki baterai berkapasitas 385 kWh yang dapat berjalan hingga 320 kilometer dalam sekali pengisian daya listrik penuh.
Dalam penggunaan harian, daya tahan baterai cukup diisi ulang maksimum tiga jam dengan jarak tempuh sejauh 250 kilometer. Sehingga, cukup cocok untuk keperluan atas bus perkotaan.
Sementara untuk dimensinya, tidak jauh berbeda dengan TransJakarta yang sudah beroperasi lebih dahulu yaitu panjang 12 meter dengan berat kosong 13 ton.
Tingkatkan Pelayanan
Selain bus listrik, Yana melanjutkan, Transjakarta ingin meningkatkan pelayanan dari segala aspek.
Hal ini tentunya sejalan dengan mandat Pemprov DKI Jakarta untuk menghadirkan moda transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
“Upaya peningkatan layanan tentunya selalu menjadi fokus utama bagi TransJakarta karena pelayanan terbaik adalah kunci,” pungkas Yana. [rif]