Nahasnya, pada kualifikasi Piala Dunia 2022, badai cedera melanda skuat Italia. Terhitung, 11 pemain mereka terpaksa absen membela timnasnya. Termasuk di dalamnya terdapat pemain-pemain kunci Mancini, seperti Chiellini, Immobile, dan Verratti.
Akibatnya pun tampak nyata, mereka lebih sering menuai hasil seri ketimbang memetik kemenangan. Walaupun, dari 40 laga terakhir, mereka baru sekali saja menelan kekalahan, tapi hasil itu tak mampu menjadikan mereka keluar sebagai juara grup di babak penyisihan.
Lini Serang yang Mandul
Di tangan Mancini, Italia hadir dengan gaya bermain yang baru dari sebelum-sebelumnya, yakni dengan skema false nine. Skema yang baru untuk mereka yang biasanya menempatkan target man saat bermain counter attack. Nama seperti Christian Vieri, Luca Toni dan Graziano Pelle adalah pemantul bola sekaligus pencetak gol mereka kala itu.
Namun, kini, Italia tak memiliki karakter penyerang seperti itu. Untungnya, Mancini mampu meramu strategi dengan baik, di mana ia justru memperkuat lini tengahnya, sehingga pemecah kebuntuan serta kreasi gol justru datang dari sana. Karenanya, tak jarang gelandang mereka, seperti Chiesa, Pessina, dan Jorginho terpampang namanya di papan skor.
Immobile yang tampil subur bersama Lazio dengan torehan 26 gol di musim perdananya, tak cukup banyak menyumbang gol untuk timnasnya. Walaupun begitu, ia dalam skema Mancini adalah pelengkap kepingan puzzle strategi Mancini.
Bagi Mancini, Immobile dengan bola maupun tanpa bola adalah pembuka ruang untuk laju serangan Italia. Peran ini tentu tidak mudah, namun Immobile mampu memainkannya dengan apik. Kecepatan dan kemauan memberi tekanan saat tanpa bola di lini depan adalah kunci dari perannya sebagai false nine.
Meski kerap diledek oleh tifosi, tapi absennya Immobile dalam skuat Italia meninggalkan lubang besar di lini serang mereka. Terlebih, Italia belum memiliki pelapis yang betul-betul sepadan dengannya.
Sementara itu, hilangnya sosok Verratti juga membuat lini tengah kurang tampil menusuk. Menyusul kemudian Lorenzo Pellegrini dan Marco Barella yang dibekap cedera makin memperlebar lubang di lini tengah mereka.
Ujian bagi Mancini, kini ia terpaksa bertaruh dengan pemain pelapisnya, di babak play-off nanti mampukah ia menemukan kepingan puzzle strateginya? [rif]