“Dibutuhkan banyak waktu antara saat kita pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah dalam hidupnya dan mencari tahu bagaimana menjalani kehidupan dewasa,” ujar Tiana.
Oleh karena itu, ketika mengalami gejala quarter life crisis, disarankan untuk mengikuti cara berikut ini, yaitu:
- Terima keadaan. Ingatkan diri sendiri, tidak masalah untuk tidak memiliki jawaban hari ini. Dengan menerima situasi, kita tidak akan menilai diri sendiri menjadi kasar. Perlu merangkul waktu apa adanya untuk memahami pelajaran hidup, pertumbuhan, serta pengalaman baru.
- Mengejar passion karena ini menjadi bagian penting untuk menemukan kebahagian dan makna kehidupan. Lakukan hobi, nikmati me time, dan luangkan waktu bersama keluarga dan teman juga.
- Perbanyak rasa syukur. Dengan cara ini, maka kita dapat mengubah seluruh perspektif. Ketimbang terjebak dalam pola pikir yang tidak karuan alangkah baik berfokus menghargai kelimpahan hidup yang telah diterima.
- Cari dukungan profesional. Krisis seperempat kehidupan bukan hanya istilah yang trendi, namun pengalaman ini bisa sangat memengaruhi kesehatan mental dan membuat tugas sederhana menjadi sulit untuk diselesaikan.
Walaupun berada dalam pergolakan, tips di atas bisa memandu kita melewati saat-saat paling menantang dan kesepian. Jadi, tarik napas dalam-dalam dan lewati krisis ini perlahan-lahan. [Luk]