Ada kemungkinan bahwa pembuatan manuskrip ini terinspirasi oleh pemberian kaisar Bizantium kepada penguasa Fatimiyah berupa manuskrip kekaisaran yang ditulis dengan emas dan perak di atas perkamen berwarna.
“Akan tetapi, kecil kemungkinannya bahwa warna tersebut memiliki makna religius yang besar (selain teksnya sendiri), karena banyak ulama yang tidak menyetujui penyalinan Al-Qur’an dengan warna emas, dan warna biru (azraq),” terang Jonathan M. Bloom.[]