Nilai ini disebut paritas (P). Misalkan, jika ibu tersebut sebelumnya telah melahirkan satu kali secara hidup, maka P adalah 1.
Langkah terakhir adalah mencatat semua keguguran yang terjadi sebelum 20 minggu kehamilan. Pengukuran keguguran ini akan menjadi bagian abortus (A) dari GPA. Jika dalam kasus ini, ibu mengalami satu keguguran, maka A adalah 1.
Setelah semua data dikumpulkan, kombinasi dari ketiga komponen tersebut akan menghasilkan rasio GPA.
Dalam contoh di atas, GPA akan menjadi 3-1-1, menunjukkan tiga kehamilan secara keseluruhan, satu kelahiran hidup, dan satu keguguran. Informasi ini sangat penting untuk dokter dalam melakukan penilaian dan memberikan perawatan yang sesuai untuk ibu hamil.
Contoh Perhitungan GPA dalam Kehamilan
Pentingnya memahami istilah GPA dalam kehamilan tidak hanya berfungsi sebagai acuan medis, tetapi juga membantu dalam merumuskan rencana perawatan yang sesuai untuk setiap ibu hamil.
Salah satu aspek kunci dari perhitungan GPA adalah mengumpulkan informasi yang akurat mengenai riwayat kehamilan sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa studi kasus yang dapat memberikan gambaran jelas tentang cara menghitung GPA.
Contoh pertama melibatkan seorang ibu bernama Ani yang baru saja hamil untuk ketiga kalinya. Ani memiliki dua kehamilan sebelumnya.
Pada kehamilan pertama, ia melahirkan bayi laki-laki yang sehat, dan pada kehamilan kedua, ia mengalami keguguran pada trimester pertama.
Berdasarkan informasi ini, kita bisa menghitung GPA Ani sebagai berikut: G=3 (kehamilan saat ini + dua kehamilan sebelumnya), P=1 (satu kelahiran hidup), dan A=1 (satu keguguran). Maka, GPA Ani adalah 3-1-1.
Contoh berikutnya adalah kasus Rina, yang juga sedang hamil untuk kedua kalinya. Pada kehamilan pertamanya, ia melahirkan bayi perempuan tetapi menjalani kehamilan yang rumit dengan beberapa komplikasi.
Namun, Rina tidak mengalami keguguran. Dengan demikian, penghitungan GPA Rina adalah G=2 (saat ini + satu kehamilan sebelumnya), P=1 (satu kelahiran hidup), dan A=0 (tidak ada keguguran). GPA Rina adalah 2-1-0.
Masing-masing contoh ini menunjukkan betapa pentingnya mencatat setiap kehamilan dan hasilnya untuk mendapatkan perhitungan GPA yang tepat.
Dengan memiliki pengetahuan yang jelas tentang GPA ini, tenaga medis dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan tiap ibu hamil. Dalam perhitungan GPA, konsistensi dan keakuratan informasi sangatlah krusial.
Pentingnya Mengetahui GPA bagi Ibu Hamil
Pemahaman mengenai GPA (Gestational Age) sangat penting bagi ibu hamil, karena informasi ini dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang riwayat kehamilan seorang ibu.









