Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Mengenal Ekonomi Regeneratif sebagai Alternatif Kapitalisme

Redaksi
×

Mengenal Ekonomi Regeneratif sebagai Alternatif Kapitalisme

Sebarkan artikel ini

Ekonomi regeneratif adalah sebuah gagasan yang diciptakan oleh John Fullerton di tahun 2015. Mengacu pada praktik bisnis dalam rangka memulihkan dan membangun ketimbang mengeksploitasi dan menghancurkan.

BARISAN.CO – Setiap tahunnya, polusi merenggut 7 juta jiwa. Sementara itu, setengah hewan liar dunia telah menghilang hanya dalam kurun waktu 50 tahun. Kapitalisme yang kita tahu cenderung mengeksploitasi dan merusak. Tidak hanya secara sosial dan lingkungan, namun juga ekonomi.

Oleh karena itu, perusahaan swasta serta pasar sangat perlu untuk mengatasi tantangan sosial untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan mematuhi Perjanjian Paris. Tak kalah penting, kita perlu memulai memikirkan alternatif kapitalisme saat ini. Salahsatunya melalui ekonomi regeneratif.

Ini sebuah gagasan yang diciptakan oleh John Fullerton di tahun 2015. Mengacu pada praktik bisnis dalam rangka memulihkan dan membangun, ketimbang mengeksploitasi dan menghancurkan. Ekonomi regeneratif didefinisikan sebagai penerapan hukum alam dan pola kesehatan sistemik, pengorganisasian diri, pembaruan diri, serta vitalitas regeneratif untuk sistem sosial ekonomi.

Dengan melihat transformasi sistemik melalui peraturan, norma, dan institusi yang memicu pasar untuk perubahan eksponensial, berdampak positif bagi manusia dan planet ini.

Secara khusus, bertujuan agar emisi karbon nol bersih menjadi perhentian dalam perjalanan yang lebih panjang untuk menciptakan kondisi bagi kehidupan menjadi berkembang dan tangguh serta memperbarui tanpa batas.

Teori ini didasarkan akan pemahaman kita tentang alasan integritas, etika, kepedulian, dan berbagi mengarah pada komunitas yang dinamis dan sehat, baik sosial maupun ekonomi.

Sejarah Ekonomi Regeneratif

Mengutip Capital Institute, awal mulanya, ekonomi regeneratif ini hadir dari satu ide inti, yakni kita dapat mengggunakan prinsip dan pola universal yang didasarkan pada kestabilan, kesehatan, dan keberlanjutan hidup serta sistem tak hidup di seluruh dunia nyata sebagai model desain sistem ekonomi. Tujuannya untuk mempromosikan dan mempertahankan kemakmuran serta kesejahteraan manusia dalam ekonomi yang permanen. Agar dapat tercapai, pertama-tama harus mempelajari hukum dan pola yang digunakan kosmos untuk membangun jaringan sehat yang benar-benar nyata di sekitar kita.

Jika global ekonomi untuk berkelanjutan, kita tidak hanya mengukur output yang diinginkan, tetapi harus belajar mengidentifikasi faktor-faktor dasar yang dihasilkan kesehatan sistemik. Kemudian, merancang ekonomi dan layanan sistem keuangan demi mewujudkan prinsip yang ada.

Beberapa pemerhati lingkungan mengklaim bahwa bumi akan baik-baik saja tanpa manusia. Namun demikian, kita harus mengingat potensi regeneratif besar ada semata-mata karena kemanusiaan adalah kualitas yang unik.

“Sekarang kita perlu membuat perubahan besar dalam logika tentang ekonomi kita, dari pemikiran reduksionis ke pemikiran terintegrasi dan holistik.” John Fullerton (Pendiri dan Rektor Capital Institute)

Regenerasi menjadi langkah besar yang memungkinan kesadaran untuk merancang sistem yang kita inginkan guna menciptakan dunia sesuai harapan. Ketika mulai berpikir secara holistik mengenai peran kita dalam ekonomi dan bertindak konsisten, bukan tidak mungkin akan muncul kemakmuran melalui harmonisasi dengan sistem ini.