Patahan tersebut memanjang dari timur ke barat, dimana patahan timur mengalami penerununan lebih terlihat dibandingkan dengan bagian barat
Potensi Gempa Sesar Lembang
Keberadaan patahan Lembang sudah lama menjadi objek para peneliti. Tim peneliti dari Geoteknologi LIPI bersama ITB, BMKG, PVBMG, Kementerian PU dan instansi lain, telah beberapa kali berkerja sama melakukan riset terkait patahan Lembang.
Studi sesar ini mencakup multidisiplin: seismologi, geodesi, geofisika, dan geologi. Hasil riset memperkirakan bahwa aktivitas sesar Lembang akan menghasilkan kekuatan gempa maksimum antara 6,5 – 7 skala Ricther. Namun, tak ada yang mengetahui kapan gempa kuat itu akan terjadi.
Keaktifan sesar ini diindikasikan dengan adanya aktivitas gempa-gempa kecil yang masih terjadi di sepanjang jalur Sesar Lembang. Pada 28 Agustus 2011, misalnya, terjadi gempa magnitudo 3,3 dengan kedalaman yang sangat dangkal. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan pada 384 rumah warga di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Kemudian, gempa juga pernah terjadi pada 14 dan 18 Mei 2017 dengan magnitudo 2,8 and 2,9 yang dampaknya dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI. Meski begitu, lindu tersebut tak menimbulkan kerusakan. [rif]