Ada berbagai kemungkinan. Pertama, anak tersebut akan merenungi ucapan Risma. Kedua, mereka akan mencontoh gaya Risma yang memberikan nasehat dengan suaranya yang khas dan menggunakan sorot kamera.
Lalu bagaimana sikap Risma seharusnya? Buat surat cinta. Kirimkan ke rumah anak-anak tersebut masing-masing. Jika tidak bisa? Serahkan kepada orangtuanya. Karena yang jauh lebih mengenal anak-anak itu adalah orangtuanya. Biarkan mereka mengatasinya. Lagi pula, anak-anak itu perlu diberikan kesempatan untuk bicara agar diketahui latar belakang dari tindakan mereka. Bukannya mendengarkan pengarahan dengan gaya pidato seperti itu.
Saya tidak menganggap hal yang dilakukan oleh Risma adalah bentuk sikap tegas. Ketegasan itu tidak berbentuk ucapan yang dilontarkan dengan persiapan maksimal dengan layar LCD, kamera menyala, serta tenda di dalamnya. Ketegasan itu adalah bentuk tindakan nyata yang terkadang harus disembunyikan dan hasilnya akan terlihat tanpa perlu digembar-gemborkan. []