“Dana sebesar Rp 3.779 triliun tersebut tersebar untuk kebutuhan beberapa sektor. Artinya, terjadi perbedaan harga atau biaya dalam upaya menurunkan 1 juta ton emisi di masing-masing sektor,” terangnya.
Menurut Febrio, untuk sektor kehutanan misalnya, hingga 2030 nanti dibutuhkan biaya sekitar Rp 93,28 triliun.
“Sementara untuk sektor energi dan transportasi, dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk menurunkan emisi yaitu mencapai Rp 3.500 triliun,” sambungnya.
Sedangkan sektor industri membutuhkan biaya kurang dari Rp 1 triliun atau tepatnya Rp 920 miliar. Lalu sektor pertanian membutuhkan Rp 4 triliun sementara sektor limbah butuh biaya hingga Rp 181 triliun.
“Limbah agak besar karena ini menyangkut pengelolaan gas metana dan lain sebagainya jadi butuh Rp 180 triliun,” tuturnya.