Dukungan Anies Baswedan dan Gubernur Suhardi Duka mengukuhkan Musda KAGAMA sebagai titik temu antara visi nasional dan kebutuhan lokal.
BARISAN.CO – Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Sulawesi Barat resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) II KAGAMA Sulbar pada Sabtu, (28/06/2028), di Ballroom Grand Hotel Maleo, Mamuju.
Musda yang berlangsung selama tiga hari ini menjadi momentum penting bagi para alumni untuk berkumpul, berkonsolidasi, dan memperkuat peran strategis dalam pembangunan daerah.
Kegiatan Musda II ini dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, yang menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah provinsi terhadap kiprah dan kontribusi alumni UGM di Sulbar.
Dalam sambutannya, Suhardi Duka menekankan pentingnya jejaring alumni UGM yang luas untuk dioptimalkan sebagai kekuatan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di wilayah tersebut.
“Kegiatan ini sangat positif karena UGM itu universitas tertua dan punya banyak jaringan di Indonesia, dan alumninya juga kami perhatikan. Dengan demikian, kita bisa membangun kerja sama dalam peningkatan SDM dan menjajaki peluang-peluang lainnya,” ujar Suhardi.
Selain memberikan apresiasi terhadap peran alumni, Suhardi Duka juga menyampaikan permohonan kepada pihak UGM agar memberikan akses lebih luas kepada anak-anak daerah Sulawesi Barat untuk menempuh pendidikan di UGM.
Ia mengusulkan adanya jalur penerimaan khusus bagi lulusan SMA asal Sulbar yang selama ini diakuinya masih belum mampu bersaing secara maksimal dalam seleksi terbuka.
“Kualitas lulusan SMA di Sulbar belum sepenuhnya mampu bersaing secara terbuka dengan lulusan SMA di Jawa. Maka itu kami ingin jalur khusus ke UGM. Tolong bukakan kami,” tegasnya.
Permintaan tersebut mencerminkan perhatian besar pemerintah daerah terhadap peningkatan kualitas pendidikan sebagai kunci utama dalam mempercepat pembangunan dan mengurangi kesenjangan antarwilayah.
Dukungan terhadap Musda II KAGAMA Sulbar juga datang dari tokoh nasional Anies Baswedan. Dalam pernyataan tertulisnya, Anies menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya Musda yang dinilainya bukan sekadar kegiatan organisasi, melainkan ruang strategis untuk memperkuat jejaring dan arah kontribusi alumni terhadap daerah.
“Musda ini bukan sekadar agenda organisasi tapi juga ruang untuk memperkuat ikatan antaralumni di Sulawesi Barat, sekaligus memperjelas arah kontribusi daerah dan menghadirkan gagasan-gagasan baru yang relevan dengan zaman saat ini,” ujar Anies.
Ia menekankan bahwa kiprah alumni tidak berhenti ketika mereka meninggalkan kampus, tetapi justru dimulai ketika mereka kembali ke tengah masyarakat. Dalam konteks itu, Musda menjadi titik temu penting bagi lahirnya inisiatif dan kolaborasi nyata.
