Sementara itu Tundung Klavierra anggota OK Irama Baru mengatakan bahwa musik keroncong OK Irama Baru memiliki ciri khas tersendiri. Grup-grup musik keroncong memiliki jenis genre musik, baik dangdut, pop, dan tentunya musik keroncong asli.
Soal perhatian pemerintah Kota Semarang terhadap musik keroncong hanya sedikit perhatian saja. Kepedulian pemerintah masih kurang, sehingga komunitas Warung Keroncong Semarang harus mencari alternatif lain. Seperti membagi dana dalam tiga kelompok. Tiga kelompok itu nantinya menggelar acara musik yang sebenarnya dana dari komunitas sendiri. Dana dari kita dan kembali ke kita.
Pimpinan Komunitas Kaligawe Teha Edy Djohar berharap grup musik keroncong dapat menggandeng siapa saja. Baik tingkatan pemerintah kota, kecamatan maupun kelurahan. Tentunya mulai mengenalkan ke khalayak umum sehingga musik keroncong tetap eksis.
Acara Sapa Kowe meski membahas musik keroncong, tetap menampilkan ciri khususnya yakni baca puisi. Kelana Siwi penyair anggota KoWe dan tinggal di Kota Kendal membacakan 2 puisi dari bukunya Martin Suryajaya.
Lain lagi dengan Anggota KoWe Lusiana Maulid Ndalu, kalau disuruh memilih antara genre musik dangdut dan keroncong sambil menyeruput kopi tentu saya lebih memilih musik keroncong.
“Kenapa? tidak tahu, pokoknya suka keroncong,” imbuhnya.
Penulis: Lukni
Video Selengkapnya: