Indietopia di Salatiga membuktikan bahwa musik indie lokal memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional, melalui penampilan memukau dari tiga band dengan karakter unik yang memikat hati penonton.
BARISAN.CO – Program Indietopia yang digelar di Orlen Cafe pada 20 Desember 2024 menjadi momen penting bagi perkembangan musik indie di Salatiga. Acara ini sukses memberikan panggung bagi para musisi lokal untuk menunjukkan karya terbaik mereka.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Yayasan Hampraloka Sandiya Budaya yang bertujuan membangun ekosistem musik indie yang berkelanjutan di kota kecil yang kaya talenta ini.
Indietopia menampilkan tiga band dengan genre dan karakter berbeda, yaitu Bukan Nyamoek, Madagaskar Reggae, dan G.A.S. (Grunge Ane Soeroto).
Ketiganya sukses mencuri perhatian pengunjung dengan penampilan energik mereka yang sekaligus menyampaikan pesan tentang pentingnya semangat kolektif dalam berkarya.
Bukan Nyamoek membuka acara dengan genre unik mereka, Nugrungehub, yang menggabungkan elemen grunge dengan sentuhan nostalgia.
Penampilan mereka penuh percaya diri, membawakan lagu-lagu bertema grunge dewasa yang memikat hati penonton. Selanjutnya, Madagaskar Reggae menghidupkan suasana dengan irama khas reggae yang ceria.
Lagu andalan mereka, “Generation,” menjadi salah satu momen paling meriah di malam itu, mengajak pengunjung bergembira bersama dalam harmoni musik.
G.A.S. (Grunge Ane Soeroto) menutup acara dengan eksplorasi musik yang memadukan elemen grunge, rock, dan heavy metal.
Lagu-lagu seperti “Sengkuni” dan “Gak Jadi Rock n Roll” menunjukkan kekayaan musikalitas mereka dan mempertegas bahwa musik indie Salatiga siap bersaing di tingkat nasional. Penampilan G.A.S. mendapat sambutan hangat dari para penonton, yang terlihat antusias sepanjang acara.
Oni, penanggung jawab program Indietopia, mengungkapkan bahwa acara ini tidak hanya dimaksudkan sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai langkah awal untuk membangun ekosistem musik lokal yang lebih kuat.
“Kami ingin Indietopia menjadi ruang bagi musisi lokal untuk bertumbuh, berkarya, dan dikenal luas. Ini baru awal, dan kami optimis bahwa Salatiga akan menjadi kota yang dihormati di dunia musik nasional,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kesuksesan acara ini memberikan harapan besar untuk keberlanjutan program serupa di masa depan.
Rencananya, Indietopia akan menjadi agenda rutin yang terus mendorong generasi muda Salatiga untuk berkarya dan mengeksplorasi kreativitas mereka di dunia musik.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Indietopia, gema musik indie dari Salatiga mulai memantul ke cakrawala yang lebih luas.
Program ini diharapkan mampu menjadi garda depan dalam menggerakkan industri musik lokal dan membuka peluang bagi musisi daerah untuk dikenal di kancah nasional maupun internasional.
Keberhasilan Indietopia juga menunjukkan bahwa dengan kolaborasi yang solid, kota kecil seperti Salatiga mampu menghadirkan acara berkualitas yang tidak kalah dengan kota besar.
Ini menjadi bukti nyata bahwa potensi lokal, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan dampak yang besar bagi perkembangan budaya dan industri kreatif.
Dengan langkah awal yang menjanjikan ini, Salatiga diharapkan dapat terus melahirkan talenta-talenta baru di dunia musik yang mampu bersaing di berbagai tingkatan.
Indietopia menjadi pengingat bahwa musik adalah bahasa universal yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat.
Program ini tidak hanya menjadi wadah bagi para musisi untuk berkarya, tetapi juga menjadi medium untuk mempererat hubungan antarindividu di komunitas lokal. Melalui acara ini, harapan untuk melihat Salatiga sebagai pusat musik indie yang dihormati semakin terlihat jelas. []