Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini

Normalisasi Sungai Berlanjut, Ciliwung Institute Pertanyakan Logika Kementerian PUPR

:: Anatasia Wahyudi
26 Januari 2023
dalam Terkini
Normalisasi Sungai Berlanjut, Ciliwung Institute Pertanyakan Logika Kementerian PUPR
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Ciliwung Institute juga mengkritik solusi banjir, di mana wilayah selatan yang menjadi ruang penting bagi air justru kawasan hijaunya digusur pemerintah untuk proyek normalisasi tersebut.

BARISAN.CO – Program normalisasi sungai di Jakarta akan dilanjutkan tahun ini. Program ini dianggap sebagai upaya meminimalisir potensi banjir.

Namun, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum memastikan wilayah yang akan dinormalisasi, meski sudah ada pembebasan lahan karena masih proses inventarisasi. Hal itu disampaikan oleh Kepala BBWSCC, Bambang Heri Mulyono pada Oktober 2022.

Normalisasi sungai sendiri merupakan proses mempercepat aliran air ke laut yang dapat dilakukan melalui pembuatan tanggul dari beton di bantaran sungai. Beberapa pihak telah berulang kali mengkritik langkah pemerintah pusat tersebut, termasuk Ciliwung Institute.

Koordinator Ciliwung Institute, Sudirman Asun menyampaikan, yang menjadi persoalan dari betonisasi sungai dapat mempersempit ruang sungai, sehingga palung sungai akan mengakibatkan pendangkalan di hilir muara sungai.

BACAJUGA

Tanam Mangrove, Alternatif Lebih Baik Atasi Banjir Rob di Jakarta

Tanam Mangrove, Alternatif Lebih Baik Atasi Banjir Rob di Jakarta

27 Januari 2023
Normalisasi Sungai, Ciliwung Institute Peringatkan Ancaman Tsunami

Normalisasi Sungai, Ciliwung Institute Peringatkan Ancaman Tsunami

27 Januari 2023

“Ketika di pesisir utara sedang jadwal pasang laut, sempadan sungai di Selatan Jakarta sangat efektif untuk menahan air supaya tidak membebani hilayah hilir yang juga berhadapan dengan jadwal naiknya air laut. Di wilayah Utara, perumahan di Muara Karang hampir 3-4 meter di bawah permukaan laut, yang berarti sangat rentan menerima air dari dua arah, yakni hulu dan pasang air laut” kata Asun pada Rabu (25/1/2022) dalam Mimbar Virtual: “Penurunan Muka Tanah di Jakarta, Pindah Ibu Kota Bisakah Jadi Solusi?”.

Dia juga menyebut, hal itu jarang menjadi perbincangan riset akademisi. Sementara, Asun menambahkan, menjadikan sungai sebagai tempat drainase dan membuang air secepat-cepatnya ke laut merupakan pemikiran yang kuno.

Ciliwung Institute juga mengkritik solusi banjir, di mana wilayah selatan yang menjadi ruang penting bagi air justru kawasan hijaunya digusur pemerintah untuk proyek normalisasi tersebut.

“Sekitar 16 kilometer dari TB. Simatupang hingga Manggarai, sungainya sudah dibeton dan ini sangat berbahaya bagi permasalahan banjir di Jakarta. Wilayah yang seharusnya menjadi retensi air malah dihilangkan, jadi bukan hanya manusia yang digusur oleh normalisasi sungai, tapi juga ekosistemnya,” jelasnya.

Wilayah Condet yang memiliki perlindungan tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH) di zaman Ali Sadikin, kata Asun malah dibangun tembok besar.

“Kawasan condet harusnya karena potensial untuk mengisi dan melintasi air di Jakarta. Penjelasan tentang sungai sendiri bahwa sungai itu terdiri dari palung dan sempadan, jadi ada palung yang memang terisi air, kemudian ada sempadan untuk ruang parkir air ketika air meluap, air sungai ini akan ke sempadan,” jelasnya.

Bahkan, dia memperingatkan, pembangunan yang lebih masif oleh pemerintah itu akan semakin mempersempit ruang sungai.

“Artinya logika Kementerian PUPR dipertanyakan ketika menggusur pemukiman kampung sungai dengan alasan didirikan di sempadan sungai yang mempersempit sungai, tapi malah melanggar sendiri ketentuan perlindungan sempadan sungai itu bahwa sungai yang fungsinya pasang surut itu dihilangkan. Rupa tembok besar setinggi hampir 2,5 meter dengan lebar 6-7 meter, saya analogikan ketika Cina dulu saking takutnya dengan serangan Mongol membangun Tembok Cina untuk membatasi serangan,” urainya.

Asun menerangkan, hal yang sama dengan Jakarta, mereka adalah suku air, yang tetiba begitu takut dengan air sungai ini, sehingga tidak boleh lagi membanjiri daratan.

“Hal ini akan membuat masalah baru banjir di Jakarta,” tegasnya.

Topik: Ciliwung InstituteMimbar Virtual: Penurunan Muka Tanah di Jakarta Pindah Ibu Kota Bisakah Jadi SolusiNormalisasi Sungai di JakartaSudirman Asun
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

3 Tahun Transportasi Umum Gratis di Luksemburg Berjalan, Bagaimana Hasilnya?
Terkini

3 Tahun Transportasi Umum Gratis di Luksemburg Berjalan, Bagaimana Hasilnya?

26 Maret 2023
Eko Filtra: Yuk Kenali KUR Lebih Dekat, Kami Siap Bantu
Ekonomi

Eko Filtra: Yuk Kenali KUR Lebih Dekat, Kami Siap Bantu

26 Maret 2023
Pemprov Bali Tolak Timnas Israel, FIFA Putuskan Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal
Olahraga

Pemprov Bali Tolak Timnas Israel, FIFA Putuskan Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal

26 Maret 2023
Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Dicecar DPR AS soal Dugaan Memata-matai
Terkini

Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Dicecar DPR AS soal Dugaan Memata-matai

26 Maret 2023
6 Fitur Google yang Mudahkan Umat Muslim Berkegiatan Selama Ramadhan
Terkini

6 Fitur Google yang Mudahkan Umat Muslim Berkegiatan Selama Ramadhan

26 Maret 2023
INVESTASI PORTOFOLIO, neto (US$ Juta)
Indikator Ekonomi

INVESTASI PORTOFOLIO, neto (US$ Juta)

26 Maret 2023
Lainnya
Selanjutnya
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

TRANSLATE

TERBARU

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?
Sosial & Budaya

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?

:: Thomi Rifai
27 Maret 2023

BARISAN.CO - Mukena merupakan salah satu busana yang sudah lama dipakai oleh kaum hawa, terutama para muslim wanita di Indonesia...

Selengkapnya
putra nabi muhammad

Putra-Putri

27 Maret 2023
Melemahnya Gerakan Sipil

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

27 Maret 2023
Kisah Umar bin Khattab Membantak Malaikat Munkar Nakir

Kisah Umar bin Khattab Membentak Malaikat Munkar Nakir di Alam Kubur

27 Maret 2023
Mengenal Asal Muasal Sarung, Kain Serbaguna yang Menjadi Identitas Bangsa

Mengenal Asal Muasal Sarung, Kain Serbaguna yang Menjadi Identitas Bangsa

26 Maret 2023
Lainnya

SOROTAN

Melemahnya Gerakan Sipil
Opini

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

:: Pril Huseno
27 Maret 2023

Melemahnya Gerakan Sipil

Selengkapnya
Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

25 Maret 2023
pelarangan thrifting

Drama Pelarangan “Thrifting” Import

25 Maret 2023
Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

24 Maret 2023
Larangan ASN Buka Puasa Bersama

Larangan ASN Buka Puasa Bersama Tidak Konsisten dengan Narasi Pemulihan Ekonomi

24 Maret 2023
Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

22 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang