Studi menarik yang dilakukan oleh AARP juga menemukan, beberapa karakteristik yang dapat secara drastis meningkatkan kemungkinan penipuan tanpa disadari.
- Umumnya impulsif dan lebih suka membuat keputusan tanpa berpikir matang,
- Menjual barang di situs lelang online,
- Baru saja mengalami perubahan negatif dalam status keuangan,
- Sering merasa terisolasi atau kesepian, dan
- Baru saja kehilangan pekerjaan.
Studi lain dari British Columbia Securities Commission menemukan, investor aktif alias orang yang secara rutin memperdagangkan investasi dan mereka yang bermain lotre memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk tertipu.
Berbagai penelitian di atas menegaskan, tingkat pendidikan tidak membantu soal salah satu kategori berisiko tinggi korban penipuan. Jika kesulitan mendapatkan uang, kita adalah target impian penipu.
Tidak peduli seberapa pintar kita atau berapa tahun yang dihabiskan untuk sekolah. Kita harus melihat fakta sebenarnya, yaitu penipu jauh lebih lihai dalam mencari mangsa.