BARISAN.CO – Vokalis Pandai Api SeBUMI Ibob Susu menyampaikan lagu Indonesia Idol merupakan respon atas kondisi sosial dan situasi politik nasional yang tak berubah sejak lagu itu ditulis hingga sekarang.
“Ketika perampasan dan penggusuran lahan dimana-mana, buruh tak kunjung memperoleh kehidupan yang layak dan korupsi semakin menggila, seperti sebuah panggung kompetisi: para pejabat berlomba-lomba untuk menindas rakyat. Lewat karya kami melawan segala bentuk penindasan,” imbuh Ibob.
Pandi Api SeBUMI turut merayakan hari kemerdekaan. Tak seperti lazimnya masyarakat Indonesia yang mengadakan berbagai jenis lomba dan menggelar malam tirakatan secara masif di gang-gang dan di kampung-kampung untuk menyambut hari kemerdekaan.
Pandai Api SeBUMI yang digawangi oleh Ibob Susu (vokal), Abdi (Gitar), Kokek (Lead Gitar), Ableh (Bass), Aris (Saxo), Bagas (Perkusi) pada malam kemerdekaan (16/08/2022) lalu, memilih menggelar konser sederhana yang bertajuk “Indonesia Idol Mengudara”.
Bertempat di gedung UTC, Semarang, dihadiri puluhan WanKawan Pandai Api (Sebutan untuk penggemar Pandai Api) acara tersebut berlangsung hangat dan intim.
Diawali dengan workshop sablon cukil gratis pada pagi hari yang diinisiasi oleh kolektif SeBUMI (Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia).
Kemudian pada malam harinya, panggung konser dibuka dengan penampilan Affan Be Good yang membawakan nomor-nomor Bob Marley dan Tony Q.
Dilanjutkan dengan pemutaran video klip single teranyar Pandai Api berjudul “Indonesia Idol” yang kemudian diikuti dengan penampilan langsung dari group musik asal Jakarta itu.
Usai membawakan satu nomor, lagu yang telah ditulis sejak tahun 90an tersebut dikupas dan diulas pada sesi bedah karya yang dipantik oleh Aik (salah satu wankawan Pandai Api Semarang).
Menurut Ibob, nasionalisme sudah mengalami degradasi nilai. Maka perlu diupayakan untuk menggelar diskusi pemahaman tentang nasionalisme
“Saat ini mengalami degradasi nilai, maka menjadi penting diskusi-diskusi semacam ini digelar agar terjadi dekonstruksi pemahaman tentang nasionalisme,” ujar Ibob.
Ibob mengatakan nasionalisme hari ini dipersempit dengan hal-hal yang bersifat artifisial. Maka kami akan terus menyuarakan keresahan untuk membangkitkan jiwa-jiwa yang telah lama dibodohi, dijajah dan ditindas oleh bangsa sendiri,” sambungnya.
Sementara itu, Gitaris Pandai Api SeBUMI, Abdi mengatakan bagi kami musik adalah senjata, senjata yang akan menggembleng barisan sendiri.
“Memperkuat front dengan sekutu maupun mengobrak-abrik lawan, senjata dalam ”jor-joran” dengan kawan maupun ”dor-doran” dengan lawan,” tambahnya.
Setelah diskusi berakhir, Panda Api melanjutkan dengan membawakan 4 lagu hitsnya yang telah rilis di kanal youtbe resmi Pandai Api SeBUMI yaitu Bangun Pagi, Kalau Ngga Janji Ngga Menang, Cerobong Besi dan Nyanyian Kota.
Disela-sela penampilanya itu, Ibob mengabarkan bahwa konser serupa akan digelar di Salatiga.
“Besok kami akan langsung menuju Salatiga untuk menyapa kawan-kawan disana dengan karya-karya kami yang akan membuat bising telinga para penguasa,” pungkasnya.