Jadilah perbincangan di media sosial, berubah total 180 derajat!
Opini, artikel, dan terlebih lagi meme bertebaran di media sosial.
Mulai dari yang sangat serius, khawatir kembalinya Dwifungsi TNI, sampai hal-hal konyol menertawakan perilaku, tindakan, dan ucapan Pangdam.
HRS dan FPI kembali berada di atas angin. Ibarat pertandingan tinju mendapat second win.
Dari semula nyaris dipukul KO, berubah menjadi menekan dan memenangkan perebutan opini publik.
Memerintahkan prajurit mencopoti baliho HRS, apalagi dikawal dengan kendaraan tempur, memang sangat berlebihan. Melewati batas.
Bukan merupakan tugas pokok dan fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara.
Yang lebih mengagetkan Pangdam Jaya sampai bicara “kalau perlu FPI dibubarkan!”
Pangdam sebagaimana dikatakan anggota DPR RI dari Gerindra Fadlizon sudah offside.
Bahkan melakukan pelanggaran berat, karena sudah masuk ke ranah politik. Karena itu layak dicopot!
Sebuah sikap yang selama dua dasa warsa terakhir benar-benar dijaga oleh TNI. Wajar kalau banyak senior purnawirawan tinggi TNI uring-uringan.
Politisi, para pengamat, dan aktivis koalisi masyarakat sipil yang belum tentu mendukung HRS, tiba-tiba bangkit bersatu.
Isu kembalinya TNI ke panggung politik, day today politics, benar-benar menjadi tabu besar ( big taboo ) dalam sebuah negara demokrasi.
Sikap dan wacana yang dilontarkan Pangdam Jaya ini secara politik, juga sangat merugikan citra politik Presiden Jokowi.
Sebelum Pangdam beraksi, pengamat internasional banyak yang khawatir dengan kecenderungan pemerintahan Jokowi berubah menjadi otoritarian.
Tanda-tandanya sangat banyak. Sekarang ditambah lagi dengan aksi Pangdam Jaya.
Tak perlu kaget bila istana melalui juru bicara KSP Donny Gahrial Adian segera turun tangan. Bikin clear suasana.
Presiden, kata Donny, tidak pernah memerintahkan pembubaran FPI.
Nah kalau begitu atas perintah siapa?
Frasa “Menang ora kondang, kalah malah dadi wirang,” kini berlaku juga untuk Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Mosok prajurit TNI dihadap-hadapkan dengan laskar FPI. Tidak level lah. Kasihan prajurit TNInya.
So HRS dan FPI berterima kasih lah kepada Pangdam Jaya!
Btw kelihatannya bukan hanya HRS dan FPI yang perlu berterima kasih. Polri juga harus sangat berterima kasih.
Kini mereka tidak hanya sendirian berjuang menghadapi stigma negatif dari rakyat!
Marhaban Bapak Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. end