Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Pangdam Jaya Datang, Nikita Mirzani Menghilang

:: Opini Barisan.co
21 November 2020
dalam Opini
Nikita Mirzani

Nikita Mirzani/Foto: Merdeka.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh: Hersubeno Arief

Barisan.co – Dari perspektif komunikasi politik, sikap keras Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) dan FPI, merupakan berkah bukan musibah.

Semakin keras sikap Pangdam Jaya, berkah semakin bertambah.

Mulai dari penurunan baliho, apalagi pernyataan Pangdam Jaya “kalau perlu FPI dibubarkan!”

BACAJUGA

Nikita Mirzani Pemuda Pancasila

Nikita Mirzani Setelah Gabung Pemuda Pancasila: Saya Siap Berorganisasi!

6 September 2022
MUI Peringatkan Nikita Mirzani

MUI Peringatkan Nikita Mirzani

28 Mei 2022

Bayangkan apa yang terjadi, kalau Pangdam Jaya tidak segera beraksi. Bagaimana dengan nasib HRS dan FPI?

Dari sisi komunikasi politik, sesungguhnya posisi HRS dan FPI dalam beberapa hari terakhir, sedang sangat tertekan. Terjadi brand damage!

Citranya sedang anjlok, babak belur karena perseteruannya dengan perempuan sensasional bernama Nikita Mirzani (Nikmir).

Padahal sebelumnya, kepulangan HRS yang disambut ratusan ribu —ada yang menyebutnya mendekati jutaan—pendukungnya, membuat dunia ternganga!

Istana dan intelijen negara, dibuat terkaget-kaget dengan datangnya massa yang berduyun-duyun.

Banyak yang menggambarkan, suasananya seperti jemaah haji yang sedang berjalan kaki hendak melempar jumroh di Mina.

Bikin bulu kuduk berdiri. Merinding!

Namun hanya karena sorang Nikmir dianggap menghina, dan secara reaktif direspon pendukung HRS, opini publik jadi sontak berubah.

Sangat disayangkan HRS kemudian juga ikut-ikutan menanggapinya. Menggunakan kosa kata yang tidak pas di telinga.

Para buzzer segera bekerja dan pesta pora. HRS dan pendukungnya benar-benar berada dalam tekanan.

Kalangan yang semula bersimpati dengan HRS juga ikut menyesalkannya.

Peristiwa drama politik besar. Seorang tokoh pulang ke Tanah Air, disambut secara luar biasa oleh para pendukungnya. Berubah menjadi drama komedi.

Layaknya sebuah reality show yang konyol.

Perempuan sekelas Nikmir, yang semula hanya beredar di akun-akun gosip, tiba-tiba menyeruak masuk ke panggung percakapan politik nasional.

Video dan ucapannya yang sebagian besar tidak senonoh, tiba-tiba wora-wiri di group-group pertemanan. Mulai dari WG bapak-bapak, emak-emak, sampai anak-anak.

Video-videonya yang hot, menjadi hot issue.

Ibarat seorang stricker, Nikmir berhasil memporak-porandakan pertahanan HRS seorang diri.

Orang Jawa menyebut ribut-ribut antara HRS, pendukungnya dengan Nikmir dalam sebuah frasa ”Menang orang kondang. Kalah malah dadi wirang!”

Menang tidak bikin tambah populer. Kalau kalah malah bikin malu.”

HRS dan Nikmir memang tidak selevel. Maqomnya jauh beda. Jadi tidak seharusnya saling berlaga.

Untung ada Pangdam Jaya

Untung saja Pangdam Jaya tiba-tiba datang. Dengan berbagai aksinya, membuat konstelasi berubah total.

Pembicaraan dan mood public langsung berubah. Isu Nikmir langsung ke laut. Sebagian besar mungkin malah sudah lupa.

Jadilah perbincangan di media sosial, berubah total 180 derajat!

Opini, artikel, dan terlebih lagi meme bertebaran di media sosial.

Mulai dari yang sangat serius, khawatir kembalinya Dwifungsi TNI, sampai hal-hal konyol menertawakan perilaku, tindakan, dan ucapan Pangdam.

HRS dan FPI kembali berada di atas angin. Ibarat pertandingan tinju mendapat second win.

Dari semula nyaris dipukul KO, berubah menjadi menekan dan memenangkan perebutan opini publik.

Memerintahkan prajurit mencopoti baliho HRS, apalagi dikawal dengan kendaraan tempur, memang sangat berlebihan. Melewati batas.

Bukan merupakan tugas pokok dan fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara.

Yang lebih mengagetkan Pangdam Jaya sampai bicara “kalau perlu FPI dibubarkan!”

Pangdam sebagaimana dikatakan anggota DPR RI dari Gerindra Fadlizon sudah offside.

Bahkan melakukan pelanggaran berat, karena sudah masuk ke ranah politik. Karena itu layak dicopot!

Sebuah sikap yang selama dua dasa warsa terakhir benar-benar dijaga oleh TNI. Wajar kalau banyak senior purnawirawan tinggi TNI uring-uringan.

Politisi, para pengamat, dan aktivis koalisi masyarakat sipil yang belum tentu mendukung HRS, tiba-tiba bangkit bersatu.

Isu kembalinya TNI ke panggung politik, day today politics, benar-benar menjadi tabu besar ( big taboo ) dalam sebuah negara demokrasi.

Sikap dan wacana yang dilontarkan Pangdam Jaya ini secara politik, juga sangat merugikan citra politik Presiden Jokowi.

Sebelum Pangdam beraksi, pengamat internasional banyak yang khawatir dengan kecenderungan pemerintahan Jokowi berubah menjadi otoritarian.

Tanda-tandanya sangat banyak. Sekarang ditambah lagi dengan aksi Pangdam Jaya.

Tak perlu kaget bila istana melalui juru bicara KSP Donny Gahrial Adian segera turun tangan. Bikin clear suasana.

Presiden, kata Donny, tidak pernah memerintahkan pembubaran FPI.

Nah kalau begitu atas perintah siapa?
Frasa “Menang ora kondang, kalah malah dadi wirang,” kini berlaku juga untuk Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Mosok prajurit TNI dihadap-hadapkan dengan laskar FPI. Tidak level lah. Kasihan prajurit TNInya.

So HRS dan FPI berterima kasih lah kepada Pangdam Jaya!

Btw kelihatannya bukan hanya HRS dan FPI yang perlu berterima kasih. Polri juga harus sangat berterima kasih.

Kini mereka tidak hanya sendirian berjuang menghadapi stigma negatif dari rakyat!

Marhaban Bapak Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. end

Topik: Habib Rizieq ShihabHersubeno AriefNikita Mirzani
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe
Opini

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

9 Juni 2023
nyali
Opini

Berani, Nyali atau Presiden Nekat?

8 Juni 2023
Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis
Opini

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

7 Juni 2023
Formula E Ya Anies
Opini

Formula E Ya Anies

6 Juni 2023
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024
Opini

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

6 Juni 2023
Mochtar Pabottingi dan Nawacita
Opini

Mochtar Pabottingi dan Nawacita

6 Juni 2023
Lainnya
Selanjutnya
Pancasila

Sehingga Pancasila (Masih) Lestari

Kelompok Literasi Ungaran (Kelingan) berkumpul

Setelah Cerita Keluarga Kelingan

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

kesetaraan
Kontemplasi

Kesetaraan

:: Ardi Kafha
10 Juni 2023

Kesetaraan

Selengkapnya
nyamuk dan golongan darah O

Kenapa Nyamuk Menyukai Golongan Darah O? Inilah Pejelasan Ilmiahnya

10 Juni 2023
Tenaga Asing IKN

Tenaga Asing Dipilih untuk Awasi Proyek IKN, Pemerintah Ragukan Anak Bangsa?

9 Juni 2023
Cak Imin vespa

Cak Imin Kasih Sinyal Merapat ke Anies, ‘Sama-sama Hobi Naik Vespa’

9 Juni 2023
Partai Masyumi

Partai Masyumi Tegaskan Dukungan Kepada Anies Baswedan

9 Juni 2023
Viral Seblak Rafael, Potensi Bisnis, Say! Berikut Kiat Suksesnya

Viral Seblak Rafael, Potensi Bisnis, Say! Berikut Kiat Suksesnya

9 Juni 2023
Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

9 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe
Opini

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

:: Isa Ansori
9 Juni 2023

SALAH satu tuntutan reformasi 1998 adalah adanya pemerintahan yang bersih, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta terwujudnya negara yang...

Selengkapnya
nyali

Berani, Nyali atau Presiden Nekat?

8 Juni 2023
Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

7 Juni 2023
Formula E Ya Anies

Formula E Ya Anies

6 Juni 2023
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

6 Juni 2023
Mochtar Pabottingi dan Nawacita

Mochtar Pabottingi dan Nawacita

6 Juni 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang