“Jadi ini sekaligus tantangan buat para ketua-ketua (simpul) untuk melanjutkan, mengakselerasi kegiatan menyapa warga. Dan semuanya ini akan menjadi protozoa (hewan yang berkembang biak dengan membelah diri). Karena pasti enggak sanggup kalau ketua-ketua ini keliling RT. Jumlah RT kita cukup banyak, hari kita tinggal sedikit. Jadi mereka harus membelah diri,” katanya disambut tawa semua hadirin.
Untuk memastikan kemenangan ini juga, lanjut Basir, para relawan tidak hanya sekadar menyapa dan menemui warga. Tapi juga terus menjaga komunikasi sampai pada hari pencoblosan. Hal ini penting dilakukan agar warga tidak terpengaruh dengan berbagai iming-iming terutama politik uang dari kandidat lainnya.
“Untuk apa? Supaya antibodinya warga Jakarta tinggi. Kenapa butuh antibodi? Karena serangan sembako sangat kuat. Kami tidak punya duit, enggak punya ini, enggak punya itu. Jadi kita akan menyapa saja terus,” demikian La Ode Basir. []