Meski belum lama merdeka, kekuatan paspor Timor Leste lebih unggul dari Indonesia.
BARISAN.CO – Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara dengan paspor terkuat di dunia, menurut Passport Index, dengan mobility score (skor mobilitas) sebesar 181. Cukup menggunakan paspor, warga UEA dapat memperoleh visa-free (bebas visa) ke 116 negara di dunia, termasuk ke Denmark, Prancis, Finlandia, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Arab Saudi, Singapura, Swiss, Swedia, dan Indonesia.
Di tahun 2019, sempat terperosok ke posisi 13, namun setelahnya, selama tiga tahun berturut-turut dari 2020-2023, UEA menempatkan dirinya di posisi teratas.
Selanjutnya, di posisi kedua, negara dengan paspor terkuat ialah Swedia. Total mobilitas skor Swedia sebanyak 174. Warga Swedia bisa memperoleh bebas visa di 122 negara di dunia. Di antaranya adalah United Kindom, UEA, Swiss, Polandia, Qatar, Norwegia, Monaco, Indonesia, dan Islandia.
Berbeda dengan UEA, Swedia di tahun 2020 dan 2021 di urutan 2. Lalu, sempat turun satu peringkat di tahun 2021. Kemudian, mengukuhkan posisinya di urutan kedua pada tahun 2022 hingga sekarang.
Mungkin itu bukan fakta yang mengejutkan, mengingat kedua negara itu memiliki sumber daya yang begitu banyak dan lengkap untuk membuat paspornya paling kuat.
Pada Sabtu (4/2/2023), Ariel Heryanto melalui akun Twitter-nya menyindir kekuatan paspor Indonesia karena kalah dari Timor Leste.
Mobility score Indonesia berjumlah 88, sementara Timor Leste 101. Indonesia berada di urutan ke-57, sedangkan Timor Leste 47. Pemilik paspor Indonesia bisa mendapatkan bebas visa ke 39 negara di dunia, namun Timor Leste lebih banyak lagi, yakni 54 negara.
Pemeringkatan paspor ini didasarkan pada total skor mobilitas, yang mencakup hak istimewa bebas visa pada saat kedatangan. Semakin tinggi skornya, semakin baik mobilitas global yang dinikmati oleh pemegang paspor.
Henley Global mengungkapkan, pendapatan negara berpengaruh pada kekuatan paspor. Alasannya sederhana, yakni karena warga negara dari negara-negara kaya kemungkinan besar memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar dalam bentuk perdagangan, pariwisata, dan investasi. Selain itu, mereka cenderung tidak membebani sistem sosial dan ekonomi negara tuan rumah.
Faktor selanjutnya ialah kerapuhan negara. Saat negaara memiliki tingkat kekerasan tinggi, misalnya pengeboman, serangan teroris, konflik etnis, dan kejahatan cenderung sedikit negara yang akan menerimanya karena khawatir.
Namun ternyata, demokrasi bukan prediktor kuat mobilitas global. Data Universitas Gothenburg di Swedia menemukan, bentuk pemerintahan tidak memiliki korelasi kuat dengan kuatan paspor.
Sehingga, dapat disimpulkan, kekayaan dan tingkat kerapuhan suatu negara berpengaruh besar dalam kekuatan paspornya.
Nah, bagi kamu yang ingin keluar negeri, berikut 39 negara yang bisa dikunjungi dengan bebas visa menggunakan paspor Indonesia;
- Barbados
- Belarus
- Brazil
- Brunei
- Kamboja
- Chili
- Kolombia
- Dominika
- Ekuador
- Fiji
- Gambia
- Guyana
- Haiti
- Hong Kong
- Kazakhstan
- Laos
- Makau
- Malaysia
- Mali
- Mikronesia
- Maroko
- Myanmar
- Namibia
- Wilayah Palestina
- Peru
- FIlipina
- Qatar
- Rwanda
- Saint Kitts dan Nevis
- Serbia
- Singapura
- Saint Vincent dan Grenadines
- Suriname
- Tajikistan
- Thailand
- Turki,
- Uzbekistan
- Venezuela
- Vietnam