Selain membahas ukhuwah Islamiyah, acara ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi Muslim diaspora di Amerika dan Kanada.
Menurut Kyai Zainal, Muslim di negara-negara Barat menghadapi tekanan besar dalam menjaga identitas keislaman mereka di tengah budaya sekuler dan multikulturalisme.
“Lingkungan yang sekuler dan multikultural sering kali membuat generasi muda Muslim kehilangan akar budaya dan agama mereka,” kata Kyai Zainal.
Ia menekankan bahwa pendidikan Islam yang moderat dan berbasis nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin sangat diperlukan agar komunitas Muslim tetap eksis tanpa kehilangan jati diri mereka.
KH Ulil Abshar Abdalla juga menyoroti peran penting keluarga dan komunitas dalam membangun kesadaran Islam yang kuat di kalangan generasi muda Muslim.
“Kita perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi muda Muslim untuk memahami Islam secara mendalam, bukan hanya sebagai identitas, tetapi juga sebagai panduan hidup dalam menghadapi tantangan zaman,” katanya.
Menutup acara, KH Ulil Abshar Abdalla mengajak umat Islam, terutama yang berada di luar negeri, untuk terus menebarkan nilai-nilai Islam yang damai dan toleran.
“Jadilah duta Islam yang baik di manapun kalian berada. Islam mengajarkan kasih sayang dan toleransi, maka tugas kita adalah membawa pesan tersebut kepada dunia,” pesannya. []