BARISAN.CO – Kabar duka kembali datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Joko Susilo yang merupakan pegawai pada unit Setpim-Stranas ini meninggal pada Sabtu, 3 April di kediamannya yang terletak di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Pelaksana tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri mengatakan jenazah Joko sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Lampung. Ali menyebut seluruh pegawai KPK berduka atas meninggalnya Joko.
“Benar. Sebagaimana informasi yang kami terima, telah meninggal dunia salah satu pegawai KPK yang bertugas pada unit Setpim-Stranas, Almarhum Joko Susilo pada Sabtu, 3 April,” kata dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 April.
Dia tak memaparkan lebih jauh perihal meninggalnya Joko di kediamannya tersebut. Namun, kepergian koleganya ini telah meninggalkan rasa duka yang mendalam.
“Kami semua berduka atas wafatnya almarhum sebagai rekan kerja. Kami doakan, semoga Almarhum diterima amal ibadah dan diampuni segala dosanya dan mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya,” ungkapnya.
Gelagat Aneh Sebelum Meninggal
Ketua RT 02, Nurdiansyah membenarkan bahwa ada warganya yang bernama Joko Susilo yang merupakan pegawai KPK meninggal dunia. Menurutnya, almarhum juga bertingkah tidak biasa kepada tetangganya.
“Betul, Joko Suselo meninggal. Almarhum yang semasa hidupnya biasa bercengkrama dengan tetangga tidak mau didekati warga dan meminta tetangga yang akan masuk ke rumahnya menunggu di depan” jelasnya kepada Tim Barisanco saat dimintai konfirmasinya, Senin (5/4/2021).
Puncaknya, menurut Nurdiansyah, Joko yang tinggal seorang diri di rumahnya itu tidak bisa dihubungi. Kemudian, warga memutuskan untuk mendobrak pintu rumah almarhum pada Sabtu malam (3/4/2021).
“Setelah didobrak, diketahui Joko diketemukan sudah dalam kondisi meninggal,” ungkap Nurdiansyah.
Warga kemudian melaporkan meninggalnya pegawai KPK aktif itu ke Polsek Gunung Sindur dan selanjutnya dibawa ke RS Hermina Serpong untuk dilakukan otopsi.
Sementara itu, tokoh masyarakat sekitar, Amir, mengungkapkan almarhum memiliki riwayat penyakit TBC. Sehingga korban diurus dengan protokol kesehatan oleh petugas medis, sesuai dengan permintaan keluarga dan rekan kerja korban di KPK. []