Namun, sekali lagi ketidakhadiran Putin yang menjadi aktor utama dalam perang yang diikuti gonjang-ganjing ikutan seperti krisis ekonomi dikhawatirkan tidak akan menghasilkan keputusan yang menjadi penawar. Padahal, bila Presiden Jokowi dapat menyodorkan Proposal Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina dan disepakati para pihak itu bisa menjadi sejarah besar. Bukan sejarah untuk Indonesia tetapi juga bagi dunia.
Putin sudah definitif tidak hadir. Ini juga menjadi sinyal perang Rusia-Ukraina tidak ada tanda-tanda segera berakhir. Walupun alasan Putin sangat sopan: tidak mau merepotkan pemerintah Indonesia.
Sebenarnya, Presiden Jokowi tak masalah direpotkan karena kedatangan Putin akan menjadi prestasi tersendiri buat Jokowi. Apalagi kalau Putin menyatakan langsung di Bali: perang akan saya akhiri.
Tapi itu tidak terjadi. Presiden Jokowi pun gagal memanfaatkan peluang mendapat Nobel Perdamaian dan Sekjen PBB. [rif]