Scroll untuk baca artikel
Terkini

Upaya Kurangi Polusi dan Kemacetan, Anies Baswedan Luncurkan 30 Bus Listrik Transjakarta

Redaksi
×

Upaya Kurangi Polusi dan Kemacetan, Anies Baswedan Luncurkan 30 Bus Listrik Transjakarta

Sebarkan artikel ini

Pemprov DKI Jakarta bersama jajarannya berusaha keras untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Salahsatunya dengan meluncurkan bus listrik Transjakarta.

BARISAN.CO – Jutaan orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit dan kanker yang disebabkan oleh plusi udara. Menurut peneliti dari Universitas McGill, lebih dari separuh umat manusia di dunia hidup tanpa perlindungan standar kualitas udara yang memadai.

Mengutip EurekAlert, di antara berbagai jenis polusi udara, PM2.5 membunuh paling banyak orang. Ini terdiri dari partikel lebih kecil dari sekitar 2,5 mikron sehingga miliaran partikel itu dapat muat di dalam sel darah merah. Para peneliti menemukan, ada beberapa negara yang dianggap aman oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), namun tidak mengukur polusi udara PM2.5. Bahkan, ada beberapa negara yang memiliki standar kualitas udara terlemah sering dilanggar, terutama di Cina dan India. Akan tetapi, dengan penggunaan standar ketat justru ditaati, seperti Kanada dan Australia.

Para peneliti menemukan hal mengejutkan, yakni kepadatan penduduk yang tinggi tidak selalu menghalangi dalam memerangi polusi udara dengan sukses. Beberapa yuridiksi dengan daerah padat penduduk nyatanya berhasil menetapkan standar yang ketat. Termasuk di antara ialah Jepang, Taiwan, Singapura, El Salvador, Trinidad dan Tobago, serta Republik Dominika.

“Temuan kami menunjukkan, lebih dari separuh dunia sangat memerlukan perlindungan dalam bentuk standar kualitas udara ambien PM2.5 yang memadai. Menempatkan standar ini di semua tempat akan menyelamatkan banyak nyawa. Dan, di mana standar sudah ada, perlu untuk diseleraskan secara global,” kata salah satu peneliti di Universitas McGill, Yevgen Nazarenko.

Dia menambahkan, di negara maju sekali pun, harus bekerja lebih keras membersihkan udara untuk menyelamatkan ratusan ribu nyawa setiap tahunnya.

Usaha Jakarta Mengurangi Polusi dan Kemacetan di Jakarta

Berdasarkan data IQAir, di tahun 2021, diperkirakan 1.600 orang meninggal akibat polusi udara. Selain itu, polusi udara juga menelan biaya US$410.000.000 di Jakarta pada tahun yang sama.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta bersama jajarannya berusaha keras untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Salahsatunya dengan meluncurkan bus listrik Transjakarta. Menurut Pemprov DKI Jakarta, keuntungan beralih dari bus diesel ke bus listrik, yaitu tingkat emisi CO2 pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen. Selain polusi udara, bus listrik ini juga dapat menurunkan tingkat polusi suara sekitar 28 persen.

Dalam inagurasi layanan bus listrik Transjakarta, Direktur Utama Transportasi Jakarta (Transjakarta), Mochammad Yana Aditya mengatakan, pada hari ini meluncurkan 30 unit bus listrik Transjakarta dan dioperasi di empat rute, yaitu rute Bundaran Senayan – Senen, Tanah Abang – Senen, Blok M – Tanah Abang, dan Ragunan – Blok M.

“Operasional bus listrik ini secara bertahap akan dioperasionalkan sampai dengan akhir tahun sesuai dengan target pemerintah provinsi DKI Jakarta sebanyak 100 bus listrik dan akan melengkapi seluruh 10.047 bus yang akan dioperasionalkan pada tahun 2030,” kata Yana Aditya pada Selasa (8/3/2022).

Dalam acara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa ada dua tantangan terkait mobilitas yang dihadapi di Jakarta, yaitu polusi udara dan kemacetan yang diakibatkan oleh jumlah kendaraan bermotor amat tinggi. Oleh karenanya, Anies menyebut, solusi yang ditawarkan kepada masyarakat dengan memfasilitasi kendaraan umum, membangun sistem kendaraan umum yang luas, serta kendaraan umumnya berbasis listrik.

“Jadi, persoalan pengurangan emisi karbon bisa kita lakukan. Di saat bersamaan, pengurangan jumlah kendaraan pribadi bisa dikerjakan. Itu sebabnya kita mendorong pada kendaraan umum berbasis listrik,” ujar Anies.