Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Lingkungan

Pemanasan Global Menjadi Penyebab Sepertiga Kematian di Dunia

:: Anatasia Wahyudi
1 Juni 2021
dalam Lingkungan
Pemanasan Global Menjadi Penyebab Sepertiga Kematian di Dunia

Ilustrasi Kekeringan (Tribunnews)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Sebuah jurnal yang diterbitkan pada Senin (31/5/2021) menemukan sepertiga kematian di dunia setiap tahunnya disebabkan oleh pemanasan global. Jurnal dari Nature Climate Change tersebut untuk menghitung biaya manusia yang diakibatkan dari perubahan iklim yang terjadi.

Para peneliti mengamati kematian di 732 kota di seluruh dunia sejak 1991 hingga 2018. Penelitian tersebut menyebut bahwa itu hanya sebagian kecil dari keseluruhan korban perubahan iklim. Lebih banyak orang meninggal karena cuaca ekstrim yang diperburuk oleeh pemanasan global seperti badai, banjir dan kekeringan. Angka kematian akibat pemanasan global akan meningakat seiring meningkatnya suhu di bumi.

Menurut ahli epidemiolog Institute of Social and Preventive Medicine di Universitas Bern Swiss, Ana Vicedo-Cabrera mengatakan kematian akibat panas global sebenarnya dapat dicegah karena secara langsung, manusialah penyebabnya.

Persentase kematian tertinggi akibat panas yang disebabkan oleh perubahan iklim  terjadi di kota-kota di Amerika Selatan.

BACAJUGA

Banjir Melanda Negaranya, PM Italia Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal

Banjir Melanda Negaranya, PM Italia Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal

22 Mei 2023
Senyapnya RKUHP yang Bakal Disahkan Meski Banyak Tuai Kontroversi

Senyapnya RKUHP yang Bakal Disahkan Meski Banyak Tuai Kontroversi

25 Juni 2022

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Indonesia

Perubahan iklim memiliki dampak buruk yang luas. Indonesia salah satu negara yang akan mengalami dampak tersebut.

Dikutip dari climatelinks.org, perubahan iklim di tanah air berpotensi berdampak terhadap kesehatan manusia, pertanian, air, pesisir serta perikanan, dan hutan berserta keanekaragaman hayatinya. Indonesia paling rentan mengalami kenaikan permukaan laut. Diprediksi, kenaikan permukaan laut tersebut akan menenggelamkan 2.000 pulau kecil di pertengahan abad dan sekitar 5,9 juta penduduk akan terkena dampak banjir pesisir setiap tahunnya di tahun 2100.

Bukan hanya itu saja, Indonesia juga rentan dengan bencana yang disebabkan oleh iklim seperti kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, badai dan kekeringan yang telah memporak-porandakan infrastruktur serta mendegradasi ekosistem hutan dan pesisir yang menyebabkan hilangnya nyawa, harta benda, jasa ekosistem, serta mata pencaharian.

Indonesia merupakan negara Asia Tenggara yang menandatangani Paris Climate di tahun 2015 belum menunjukkan komitmen yang kuatnya. Indonesia nampak lebih fokus terhadap pertumbuhan ekonomi dibandingkan mengejar target pengurangan emisi dalam melawan proyeksi perubahan iklim yang semakin mengerikan.

Dalam UU Omnibus Law, perusahaan tambang tidak diwajibkan memiliki izin resmi dan royalti batu bara 0 persen. Selain itu, kewajiban 30 persen hutan dihapus.

Indonesia merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar kelima di dunia. Kontibusi utama emisi di tanah air ialah deforestasi untuk produksi mintak sawit dan kebakaran hutan lahan gambut.

Mengutip dari climatechangenews.com, Climate Action Tracker memberikan peringkat iklim Indonesia sangat tidak memadai. Di tahun 2028, Indonesia berencana memasang 27 GW tenaga batu bara dan menjadi satu dari lima negara di dunia yang membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru di dunia tahun lalu.

Sejak awal pandemi, pemerintah menghabiskan sekitar US$6,78 miliar untuk mendukung bahan bakar fosil dan hanya US$240 juta untuk energi bersih. Pada Mei lalu, negara-negar yang tergabung dalam G7 sepakat menghentikan dukungan finansial untuk proyek batu bara di luar negeri pada akhir tahun ini sebagai langkah dalam menghentikan secara bertahap bahan bakar fosil. Artinya, Indonesia akan kehilangan banyak dukungan dana terutama China akan terisolasi dan menghadapi lebih banyak tekanan ke depan untuk menghentikan dukungan yang dilakukannya.

Menurut peneliti iklim dan energi di Greenpeace Indonesia, Adila Isfandiari Isfandiari, Indonesia diperkirakan tidak akan meningkatkan pengurangan emisi 2030 menjelang pembicaraan iklim Cop26 di Glasgow, Inggris bulan November ini. Sebab di awal tahun, draf rencana yang diedarkan menunjukkan bahwa pemerintah bermaksud mempertahankan tujuannya saa ini yaitu mengurangi emisi sebesar sebesar 29 persen dibawah garis dasar bisnis seperti biasanya pada tahun 2030.

“Meningkatnya bencana iklim merupakan pesan yang jelas kepada pemerintah bahwa kita memerlukan komitmen yang lebih serius dan ambisius,” kata Adila.

Swiss Re Institute memperkirakan ekonomi di Asia paling terpukul akibat perubahan iklim, China berisiko kehilangan hampir 24 persen daei PDB-nya dalam skenario paling buruk, sementara AS akan merugi hampir 10 persen dan Eropa hampir 11 persen. Disebutkan juga jika mitigasi perubahan iklim membutuhkan tindakan menyeluruh dan perlu adanya pelaporan keuangan lembaga pemerintah secara berkala tentang rencananya dalam mencapai Perjanjian Paris serta target emisi nol bersih. [rif]

Editor: Thomi Rifa'i
Topik: G7GreenpeacePemanasan GlobalUU Omnibus Law
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

Daur Ulang Plastik Cuma Mitos
Lingkungan

Daur Ulang Plastik Cuma Mitos

7 Juni 2023
Air Minum Kemasan Botol Ternyata Tak Bebas dari Mikroplastik
Lingkungan

Air Minum Kemasan Botol Ternyata Tak Bebas dari Mikroplastik

6 Juni 2023
Media Tanam Alternatif
Lingkungan

Tinggal di Kota Jangan Panik, Inilah 6 Media Tanam Alternatif Pengganti Sekam Padi

5 Juni 2023
Mengenal Polusi Cahaya dan Cara Mengatasinya
Lingkungan

Mengenal Polusi Cahaya dan Cara Mengatasinya

3 Juni 2023
Dana Penghapusan Hutang AS
Lingkungan

Maraknya Dana Kejahatan Lingkungan, Dana Penghapusan Hutang AS untuk Konservasi Hutan Tropis Digugat

30 Mei 2023
Langkah Mengurangi Pemanasan Global Melalui Transportasi Umum
Lingkungan

Badan Energi Internasional Sebut Mobil Listrik Tak Bakal Menyelamatkan Iklim, Lho Kok Bisa?

20 Mei 2023
Lainnya
Selanjutnya
Salut! Naomi Mundur dari Perancis Terbuka, Karena Atlet Juga Manusia yang Mau Sehat Juga

Salut! Naomi Mundur dari Perancis Terbuka, Karena Atlet Juga Manusia yang Mau Sehat Juga

Negara-Negara yang Sudah Tidak Diwajibkan Menggunakan Masker

Negara-Negara yang Sudah Tidak Diwajibkan Menggunakan Masker

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

kesetaraan
Kontemplasi

Kesetaraan

:: Ardi Kafha
10 Juni 2023

Kesetaraan

Selengkapnya
nyamuk dan golongan darah O

Kenapa Nyamuk Menyukai Golongan Darah O? Inilah Pejelasan Ilmiahnya

10 Juni 2023
Tenaga Asing IKN

Tenaga Asing Dipilih untuk Awasi Proyek IKN, Pemerintah Ragukan Anak Bangsa?

9 Juni 2023
Cak Imin vespa

Cak Imin Kasih Sinyal Merapat ke Anies, ‘Sama-sama Hobi Naik Vespa’

9 Juni 2023
Partai Masyumi

Partai Masyumi Tegaskan Dukungan Kepada Anies Baswedan

9 Juni 2023
Viral Seblak Rafael, Potensi Bisnis, Say! Berikut Kiat Suksesnya

Viral Seblak Rafael, Potensi Bisnis, Say! Berikut Kiat Suksesnya

9 Juni 2023
Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

9 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe
Opini

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

:: Isa Ansori
9 Juni 2023

SALAH satu tuntutan reformasi 1998 adalah adanya pemerintahan yang bersih, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta terwujudnya negara yang...

Selengkapnya
nyali

Berani, Nyali atau Presiden Nekat?

8 Juni 2023
Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

7 Juni 2023
Formula E Ya Anies

Formula E Ya Anies

6 Juni 2023
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

6 Juni 2023
Mochtar Pabottingi dan Nawacita

Mochtar Pabottingi dan Nawacita

6 Juni 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang