Scroll untuk baca artikel
Blog

Pembelajar: Agenda Pendidikan yang Terlewat

Redaksi
×

Pembelajar: Agenda Pendidikan yang Terlewat

Sebarkan artikel ini

Lemahnya mental pembelajar dalam dunia pendidikan kita berdampak pada banyak hal. Diantaranya siswa kita menjadi kurang gigih dalam belajar dan tidak suka membaca (literasi). Kondisi ini bisa terlihat dari berbagai indikator eksternal seperti Survei PISA (Programme International Student Assesment) yang diselenggarakan oleh Negara yang tergubung dalam OECD (Organisasi kerjasama dan pembangunan ekonomi) menempatkan kemampuan literasi dan sain siswa kita termasuk dalam jajaran terendah. Selama 20 tahun terakhir beberapa kali Survei selalu menempatkan posisi Siswa Indonesia di bawah rata rata. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan.

Terkait literasi, infrastruktur literasi kita dinilai tak kalah dari negara maju. Kesempatan membaca siswa kita juga cukup terbuka. Apalagi saat ini ada gawai yang terkoneksi internet. Akses literasi menjadi tak terbatas.

Pada kenyataannya kemampuan dalam hal baca siswa kita selalu jeblog. Hal ini bisa dipahami karena literasi bukan soal fasilitas, tapi urusan pokoknya adalah mental pembelajar. Tanpa mental pembelajar fasilitas literasi atau fasilitas pendidikan apapun dan secanggih apapun tak akan memiliki fungsi.

Pembelajar adalah ‘nyawa’ pendidikan, sesuatu yang selama ini terlewat.