Selain itu, soal hutang yang melilit Barca, itu dikarenakan kecerobohan presiden Barca sebelumnya, Josep Maria Bartomeu. Pada masanya dalam kurun waktu 2014 hingga 2019, ia telah melakukan pemborosan sebesar 1 miliar euro untuk belanja pemain yang dinilai gagal.
Kala itu, keputusannya sudah diwanti-wanti oleh La Liga untuk tidak mengalokasikan lebih dari 70 persen pendapatan tahunan hanya untuk menggaji pemain. Sayangnya, Bartomeu tak menggubris saran itu, sebab menurutnya tak ada aturan dari LFP dan UEFA yang melarang kebijakannya.
Sialnya, pandemi datang melanda, dan keuangan Barcelona yang rapuh membuatnya nyaris gulung tikar. Akhirnya, Bartomeu pun dilengserkan dari kursi kepresidenan serta mewariskan hutang klub kepada penerusnya, Joan Laporta.
Pertaruhan Masa Depan
Uniknya, mengendalikan sebuah klub yang tengah tipis kantongnya, Laporta bukannya mengambil sikap hati-hati. Ia justru tak beda dengan pendahulunya yang sama nekatnya menggelontorkan dana jor-joran untuk belanja pemain.
Langkah presiden baru Barca ini kendati beresiko tapi masih terlalu dini untuk dinilai keliru. Walaupun ia menggadaikan masa depan Barca, tapi apabila tim kebanggaan warga Catalan ini mampu mengangkat trofi La Liga dan Liga Champion maka Laporta berhasil memenangkan pertaruhannya.
Dan, dengan kedalaman skuat yang ada, Barcelona mempunyai prospek yang cerah untuk menargetkan juara di musim ini. Tapi, sebaliknya, apabila performa Barca tak kunjung terangkat maka mereka akan makin kesulitan ke depannya. Dan, tidak menutup kemungkinan Laporta nantinya akan didepak juga dari jabatannya seperti pendahulunya karena dinilai gagal mengelola klub.
Kini, Barca tengah meniti jalan yang kecil nan sempit untuk menuju keberhasilannya. Masa depannya tengah dipertaruhkan. Mereka membutuhkan prestasi dalam waktu dekat agar melepaskan mereka dari kekangan hutang.
Sementara itu, mesti disadari juga rival Barca, Real Madrid tengah dalam kondisi yang apik setelah mengamankan piala La Liga dan Liga Champions di musim lalu. Lantas, kembali ke ucapan Carro, “Barcelona seperti sedang makan roti hari ini dan kelaparan esok harinya,” akankah benar? [rif]